1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Belgia Jebak Gembong Bajak Laut Somalia

15 Oktober 2013

Mohamed Abdi Hassan diundang ke Belgia untuk menandatangani kontrak pembuatan film. Ternyata itu adalah jebakan polisi untuk menangkap kepala bajak laut Somalia.

https://p.dw.com/p/19zgQ
Foto: picture-alliance/dpa

Polisi Belgia menggunakan jebakan dengan berpura-pura membuat sebuah proyek film. Mereka lalu mengundang dua pempimpin bajak laut Somalia untuk datang ke Brussel. Keduanya katanya akan dilibatkan dalam proyek film tentang kehidupan bajak laut. Namun begitu tiba di bandar udara Brussel, kedua orang itu langsung ditangkap.

Kedua perompak dituduh terlibat dalam penculikan kapal Belgia "Pompei" tahun 2009. Kapal itu sempat ditahan selama dua bulan, kemudian dibebaskan setelah uang tebusan dibayar.

Dijebak dengan proyek film

Salah seorang pembajak, Mohammed Abdi Hassan, yang dijuluki Afweyne (Mulut Besar), adalah gembong perompak terpenting di Somalia. Menurut keterangan para saksi, ia memainkan peran penting dalam pembajakan Pompei. Bulan Januari lalu ia menyatakan tidak aktif lagi sebagai pembajak. Selama kegiatannya sebagai pembajak, ia diduga berhasil meraup uang jutaan dollar AS.

Menurut keterangan kejaksaan Belgia, polisi sudah lama mengusut kegiatan Afweyne mengorganisasi dan membiayai pembajakan kapal. Polisi kemudian membuat jebakan. Tim kepolisian mengaku sedang menyiapkan sebuah film bioskop berdasarkan kisah kehidupan Afweyne yang penuh petualangan. Untuk itu, Afweyne dan seorang pembajak lain bernama Mohamed Aden Tiiceey diminta datang ke Brussel.

Pirat - Mohammed Abdi Hassan
Mohamed Abdi Hassan alias Afweyne (mulut besar)Foto: T. Karumba/AFP/Getty Images

"Melalui Tiiceey, Afweyne diminta menjadi penasehat dan tenaga ahli dalam proyek film ini", demikian keterangan pegawai kejaksan Belgia Johan Delmulle.

Ternyata kedua pembajak itu setuju datang ke Belgia. Mereka lalu terbang dari Nairobi ke Brussel. Setibanya di Brussel mereka sudah ditunggu oleh tim kepolisian. "Mereka selama ini tidak terjamah dan membiarkan orang lain melakukan pekerjaan kotor, sedangkan mereka mengantongi sebagian besar uang tebusan", kata Delmulle.

Sanksi sampai 30 tahun penjara

Pejabat Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton menyambut penangkapan itu dan menyebutnya sebagai "langkah penting memerangi pembajakan kapal". Uni Eropa menyatakan tetap akan aktif mengawasi keamanan lalu lintas kapal di perairan sekitar Somalia.

Abdi Hasan "Afweyne" dan Aden Tiiceey bisa dikenakan sanksi sampai 15 tahun penjara untuk pembajakan kapal, dan 30 tahun penjara untuk aksi penyanderaan. Di Belgia sudah ada dua orang bajak laut yang dijatuhi hukuman sembilan dan sepuluh tahun penjara sehubungan dengan pembajakan Pompei.

Sejak beberapa negara melakukan patroli laut di sekitar perairan Somalia, aksi pembajakan makin berkurang.

hp/ap (dpa, afp, rtr)