1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesawat Angkasa Arab Pertama ke Mars

17 Juli 2014

Setelah membuat gedung tertinggi di dunia, Uni Emirat Arab kini berusaha membuat pesawat angkasa ke Mars. Negara kaya energi itu mengumumkan rencana Rabu (17/07), untuk mengirim pesawat nirawak pertama tahun 2021.

https://p.dw.com/p/1Cebl
Foto: picture-alliance/dpa

Pemimpin Emirat Dubai, Sheik Mohammad bin Rashid Al Maktoum mengatakan, misi tersebut akan membuktikan bahwa dunia Arab mampu memberikan kontribusi di bidang ilmu alam, walaupun Timur Tengah banyak dilanda konflik. "Kawasan kami adalah kawasan beradab. Takdir kami, sekali lagi, untuk mengeksplorasi, menciptakan dan memberadabkan," kata Al Maktoum, yang juga jadi wakil presiden Uni Emirat Arab (UEA), dalam sebuah pernyataan.

Selama bertahun-tahun, UEA telah mendorong negara-negara Liga Arab untuk menciptakan badan antariksa pan Arab, seperti halnya badan antariksa Eropa, European Space Agency (ESA). Pemerintah tidak mengatakan jumlah dana yang diperlukan bagi program itu, tapi menyatakan, badan antarika akan memberi laporan kepada kabinet, dan akan bersifat independen dari segi finansial dan administratif.

UEA menyatakan, pesawat nirawak itu akan terbang selama sembilan bulan dan sampai ke Mars, yang jaraknya dari bumi sejauh 60 juta kilometer. Program itu akan menjadikan UEA salah satu dari sembilan negara yang punya program luar angkasa untuk meneliti dan mengeksplorasi planet merah Mars.

Indien Raumfahrt Mars Orbiter Mission Rakete
Roket pengangkut satelit membawa pesawat dari misi orbiter Mars milik India (04/11/2013).Foto: picture-alliance/dpa

Kabinet UEA menyatakan, proyek itu bertujuan untuk mendorong pengetahuan manusia, dan mengembangkan sumber daya manusia serta ekonomi Emirat Arab. Tetapi tujuan spesifik bagi ilmu pengetahuan tidak dinyatakan.

Perjalanan sulit dan misi gagal

Perjalanan itu sulit, dan banyak misi ke Mars gagal. Upaya pertama banyak negara untuk mengirim pesawat ke luar angkasa biasanya gagal, bahkan untuk sampai ke orbit bumi. Untuk mencapai planet Mars adalah pekerjaan paling sulit bahkan bagi negara yang sudah lama berkecimpung. Rusia adalah negara pertama yang berhasil mengirim pesawat ke ruang angkasa. Mereka mengalami berkali-kali kegagalan untuk mendarat di Mars. Walaupun akhirnya bisa mendaratkan satu pesawat, data yang berhasil dikumpulkan hanya 20 detik.

Rata-rata kesuksesan misi ke Mars sejak tahun 1960-an hanya 50%. NASA adalah yang paling sukses sejauh ini, yaitu sekitar 70%. Badan Antariksa AS itu sudah mengirimkan 21 misi ke Mars sejak 1960-an, yang sukses hanya enam. Sejauh ini Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang berhasil mengirim pesawat nirawak ke Mars dan beroperasi di sana dalam jangka panjang.

Mars Curiosity feiert einjährigen Geburtstag
Wahana penjelajah mars Curiosity dari NASA.Foto: picture-alliance/dpa

Penanaman modal besar

UEA, yang terdiri dari tujuh emirat mengatakan, penanam modalnya dalam teknologi ruang angksa sudah lebih dari 5,4 milyar Dolar. Termasuk di dalamanya penanaman dana dalam data satelit, komunikasi satelit, pemetaan bumi dan observasi. Menurut kabinet, industri teknologi ruang angkasa diperkirakan akan sampai seharga 300 milyar Dolar, dan semakin penting bagi keamanan.

Selama ratusan tahun hingga abad ke-13, kemajuan dunia Islam dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi mengalami masa jaya, tetapi kemudian tertinggal. Penguasa Emirat Abu Dhabi yang menjabat Presiden UEA Sheik Khalifa bin Zayed Al Nayhan mengatakan, misi ke Mars jadi "representan bagi dunia Islam untuk masuk era eksplorasi ruang angkasa." Beberapa negara yang mayoritas warganya beragama Islam sudah punya badan antariksa atau program antariksa, misalnya: Aljazair, Tunisia, Mesir, Turki, Indonesia, Pakistan dan Iran.

ml/hp (ap)