1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesan Perdamaian lewat Pementasan

21 September 2010

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan perdamaian. Dalam memperingati Hari Perdamaian, anak-anak korban konflik Poso dan anak-anak miskin di Palu, Sabtu (18/09), menggelar pentas kultural anak.

https://p.dw.com/p/PIBY

Taman yang terletak di jatung kota Palu terlihat berbeda Sabtu malam (18/09). Di taman yang dikenal dengan sebutan Taman Gor inilah sebuah pementasan kultural anak digelar. Pementasan kultural anak ini menggunakan media panggung yang di tata sedemikian rupa. Biar terlihat lebih alami dan unik panggung didekor menggunakan jerami dan rumput-rumput liar ditambah pencahayaan dengan warna keemasan. Disinilah anak-anak korban konflik Poso dan anak-anak lain di Palu memperingati hari perdamaian.

Belum lekang dari ingatan, bagaimana konflik horizontal di Poso beberapa tahun lalu menorehkan luka yang sangat dalam. Banyak jiwa tergadai mati sia-sia. Perdamaian seakan menjadi perjalanan panjang dan berliku. Banyak anak-anak korban konflik yang masih trauma hingga kini.

Untuk membantu mereka menyingkirkan trauma, Mutmainah Korona direktur Kelompok pemerhati perempuan dan anak, KPPA, Sulawesi Tengah bersama kawan-kawannya kemudian membuka sebuah wadah yang diberi Banua Anang Kodi yang artinya Rumah Anak Kecil di Poso dan juga di Palu dengan nama Banua Nungana yang artinya Rumah Anak.

Di rumah ini anak-anak dibina oleh anggota KPPA, bagaimana mereka belajar bertoleransi berbagi pengalaman hidup dan berkreasiseperti di pementasan kultural anak ini. Kedua wadah ini dibetuk dengan dukungan pemerintah daerah maupun kota palu. Rusdi Mastura, walikota Palu yang hadir dalam pementasan ini, memberikan apresiasi serius mengingat anak adalah generasi penerus bangsa. Dan ia ingin menjadikan kota Palu sebagai kota untuk semua orang orang, tidak ada rasis dan fasis.

Erna Dwi Lidiawati

Editor: Hendra Pasuhuk