1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perusahaan Jerman Cari Tenaga Ahli Asing

Insa Wrede 18 September 2013

Banyak perusahaan besar di Jerman mencari tenaga ahli dari luar negeri. Tapi hambatan birokrasi bagi tenaga kerja asing masih cukup besar.

https://p.dw.com/p/19jFQ
Foto: picture-alliance/dpa

Karena terlalu sedikit tenaga ahli di Jerman, banyak perusahaan yang sekarang mencari tenaga kerja dari luar negeri. Menurut sebuah studi yang dilaksanakan Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Bitcom, 13 persen perusahaan Jerman mencari tenaga ahli di luar negeri.

Di kalangan perusahaan besar, kecenderungan ini makin besar lagi. Dari perusahaan besar yang punya pegawai diatas 500 orang, 58 persennya mencari tenaga kerja terlatih dari luar negeri, demikian keterangan Bitkom yang dirilis hari Senin (16/9).

Sekitar 75 persen perusahaan besar dan 50 persen perusahaan menengah di Jerman saat ini kekurangan tenaga kerja terlatih. Yang terutama dicari adalah spesialis di bidang IT, telekomunikasi dan pengawas keuangan, kata Axel Pols, Direktur Bitkom Research.

Prestasi yang baik

Rata-rata seorang pekerja asing bekerja selama tiga tahun di sebuah perusahaan. Ini keterangan yang diberikan oleh 60 persen perusahaan yang diteliti. "Para manajer personalia mengaku puas dengan prestasi para pekerja asing", kata Till Kaestner, Direktur LinkedIn cabang Jerman, Austria dan Swiss.

LinkedIn bekerjasama dengan Bitkom Research dalam penelitian tentang kebutuhan tenaga ahli. "Hampir semua perusahaan menyatakan, bahwa para tenaga kerja asing bisa berintegrasi dengan baik di perusahaan dan prestasi kerja mereka sangat baik," demikian Till Kaestner.

Kebanyakan perusahaan mencari tenaga ahli dari Eropa Selatan. Lebih dari 50 persen perusahaan menyebutkan, mereka mencari pegawai baru dari Spanyol, Portugal, Italia dan Yunani. 46 persen perusahaan mengatakan, mereka merekrut tenaga ahli dari negara-negara Eropa Barat seperti Perancis, Inggris dan Belgia.

Prosedur yang rumit

Tapi banyak perusahaan mengeluh, merekrut tenaga kerja asing, terutama dari luar Eropa, masih sangat rumit. Hingga seorang tenaga ahli mendapatkan ijin kerja, bisa habis waktu lebih dari setahun. Lebih dari 45 persen perusahaan bahkan menyebutkan, mereka perlu waktu dua tahun atau lebih.

Undang-undang tenaga kerja di Jerman memang sudah disederhanakan, tapi tetap saja prosesnya masih terlalu rumit, kata Axel Pols. 62 persen perusahaan menuntut agar ada informasi lebih lengkap tentang perekrutan tenaga kerja asing. 61 persen perusahaan menuntut aturan yang lebih sederhana, terutama bagi keluarga tenaga kerja asing yang ikut ke Jerman.

Bitkom dan LinkedIn pada bulan Juli 2013 melakukan penelitian selama dua minggu dan mewawancara 1406 manajer bagian personalia dari perusahaan-perusahaan Jerman. Yang ikut dalam penelitian itu adalah perusahaan dengan minimal 50 orang pekerja.