1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertukaran Tahanan Tuntas

19 Desember 2011

Israel membebaskan 550 lagi tahanan warga Palestina, hari Minggu (18/12). Namun kali ini tidak ada sambutan meriah maupun pidato resmi petinggi Palestina.

https://p.dw.com/p/13VSB
Warga Palestina rayakan pembebasan sanak keluarganya dari tahanan Israel di pintu perbatasan Beitunia.Foto: dapd

Langkah tahap kedua ini sesuai janji pembebasan sandera sersan Israel, Gilad Shalit, yang ditukar dengan 1.027 tahanan warga Palestina yang dicapai bulan Oktober lalu lewat mediasi Mesir. Shalit diculik tahun 2006 oleh kelompok radikal Palestina.

Konvoi bus yang mengangkut 505 bekas tahanan warga Palestina yang dibebaskan Israel, dilaporkan memasuki Ramallah di Tepi Barat Yordan larut malam. Kelompok lainnya yang terdiri dari 41 bekas tahanan diangkut ke Jalur Gaza. Dua orang diangkut ke Yerusalem timur dan dua lainnya ke Yordania. Militer Israel menyebutkan, petugas Palang Merah Internasional mendampingi transfer para bekas tahanan tersebut.

Tidak Ada Sambutan Resmi

Administratur penjara Israel menangguhkan pembebasan para tahanan warga Palestina itu hingga pukul 22 waktu setempat. Tujuannya untuk menghindarkan penyambutan besar-besaran di kawasan otonomi Palestina. Presiden Otonomi Palestina Mahmud Abbas pada saat itu juga sudah bertolak ke Turki untuk kunjungan resmi. Tidak ada penyambutan dan tidak ada pidato resmi di kantor kepresidenan di Ramallah.

Israel Palästina Palästinenser Freilassung Fahne Flagge Checkpoint
Seorang warga kibarkan bendera Palestina di pintu perbatasan Beitunia.Foto: dapd

Para bekas tahanan hanya disambut oleh keluarga dan teman-temannya di tenda-tenda yang khusus dibangun untuk itu. Ribuan warga Palestina menyambut para tahanan yang dibebaskan di pintu perbatasan Beitunia di tenggara Ramallah dengan menyulut kembang api dan menggelar konvoi mobil.

Dalam aksi pembebasan tahap pertama bulan Oktober lalu, dari 477 tahanan yang dibebaskan, cukup banyak anggota kelompok radikal Palestina yang sebelumnya divonis hukuman berat karena melakukan serangan pembunuhan. Sementara dalam pembebasan tahap kedua, hanya anggota kelompok moderat Fatah dan warga non-Muslim yang dibebaskan. Kebanyakan juga hanya dihukum ringan, dan sebagian tinggal menunggu waktu pembebasan dari penjara Israel.

Seorang tahanan yang dibebaskan di Ramallah, Muhammad Sabar (22), mengungkapkan, "Saya amat terkejut, ketika mendengar sekarang saya dibebaskan. Sulit menjelaskan betapa bahagianya. Saya divonis hukuman lima tahun penjara. Dan sekarang saya bebas. Tapi saya juga sedih, karena masih banyak saudara saya warga Palestina yang masih tetap ditahan."

Banyak Tahanan di Bawah Umur

Sementara itu organisasi bantuan anak-anak PBB, UNICEF juga melaporkan, 55 tahanan yang dibebaskan tergolong anak di bawah umur, yang berusia antara 14 hingga 17 tahun. Salah seorang diantaranya bernama Taha, yang berasal dari sebuah desa dekat Bethlehem. Ia ditangkap tentara Israel dan divonis hukuman 4 tahun penjara ketika berusia 16 tahun. Kesalahannya, melakukan aksi perlawanan dengan melemparkan batu dan mengaku sebagai anggota gerakan Fatah.

Menanggapi tahap kedua pembebasan tahanan warga Palestina, juru bicara Hamas di Jalur Gaza, Fawzi Barhoum, mengatakan, menyambut baik langkah ini terlepas dari afiliasi politik para tahanan. Sebaliknya menteri urusan tahanan warga Palestina di Tepi Barat Yordan, Issa Karake, menyebutkan, fase pertukaran tahanan kali ini amat dangkal, karena kebanyakan warga yang dibebaskan hanya divonis hukuman ringan. Ditegaskannya, hal itu tidak sesuai dengan harapan warga Palestina.

Sebastian Engelbrecht/Agus Setiawan (ap/rtr/afp) Editor: Andy Budiman