1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pers Rayakan Kemenangan Jerman

14 Juli 2014

Bagaimana sambutan pers internasional tentang kemenangan Jerman atas Argentina dalam Piala Dunia 2014 di Brasil?

https://p.dw.com/p/1CcP5
Foto: Reuters

BRASIL

"Lance!": Dengan jiwa Brasil, Jerman menjadi juara dunia keempat kalinya. Juara kedua Argentina menangis pedih dan mengalami tragedi yang akan dikenang sepanjang masa.

ARGENTINA

"Ole": Harapan kami sirna – sebuah tragedi nasional. Tim nasional kalah di final setelah perpanjangan waktu melalui gol hebat dari Götze, dan Jerman kembali mengalahkan Argentina seperti 1990. Wasit dari Italia tidak memberi penalti setelah pelanggaran keras terhadap Higuain di babak kedua. Walaupun menyakitkan, para pemain kita patut mendapat tepukan.

SPANYOL

"El País": Jerman perlu 120 menit untuk memenangkan piala dunia yang keempat, dengan banyak peluh dan kecermatan tembakan seorang Götze, yang sampai saat itu tidak tampil mencolok. Argentina punya pertahanan stabil, tapi tidak punya peluru dalam serangan.

"El Mundo": Messi tidak mampu mencegah kemenangan Jerman. Tim asuhan Löw mendapat imbalan yang layak untuk kerja keras mereka.

ITALIA

"La Gazzetta dello Sport": Piala dunia keempat Jerman ditentukan oleh kehebatan penyerang Bayern Götze, yang mendapat umpan dari Schürrle. Dua pemain, yang masuk ke lapangan dari kursi cadangan. Ini menunjukkan bagaimana kuatnya kader Jerman.

"Corriere dello Sport": Sebuah pertandingan yang ketat dan menegangkan di Rio de Janeiro, namun pada akhirnya Jerman menang atas Argentina, yang terlalu tergantung pada seorang Messi, yang kali ini tidak berdaya. Jerman merebut piala. Inilah memang tim yang terkuat.

PERANCIS

"Le Figaro": Empat bintang untuk Jerman! Pertandingan final adalah atraksi antara dua tim yang memberikan segalanya untuk mencapai kemenangan. Sebagai tim terbaik, Jerman berhasil menjadi tim Eropa pertama yang memenangkan piala dunia di Amerika Selatan.

"Liberation": Akhirnya Jerman menang. Adu taktik sangat ketat, tapi Jerman tetap tidak mengubah taktiknya. Mereka yakin, kekuatan kolektif akan menang atas kemampuan individual seorang pemain.

BELANDA

"De Volkskrant": Dengan susah payah dan sedikit keberuntungan Jerman akhirnya merebut titel juara dunia yang keempat.

AMERIKA SERIKAT

"Washington Post": Ketika tim Jerman makin jelas muncul sebagai favorit, bangsa yang biasanya skeptis ini mulai optimis. Akhirnya, (optimisme) itu meledak malam ini, sesuatu yang jarang terlihat pada bangsa ini seusai Perang Dunia II: gelombang kebanggaan Jerman.

"Los Angeles Times": Pada akhirnya, salah satu pemain terkecil Jerman menghadiahkan kemenangan yang begitu lama dinanti.

hp/vlz (dpa)