1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Percetakan 3D dan Produksi Mobil Masa Depan

Chiponda Chimbelu11 Februari 2014

Mark One, sebuah startup di Boston, mengumumkan inovasi printer 3D yang mampu mencetak material komposit. Produsen mobil pun berlomba-lomba menggunakan teknologi ini.

https://p.dw.com/p/1B6ct
Foto: picture-alliance/landov

Produsen mobil Jepang, Honda, telah memungkinkan setiap konsumen untuk mencetak model mobil mereka, menggunakan skema pada situs Honda-3D.com. Siapa saja bisa mengakses rancangan lima mobil konsep terakhir dari Honda, mengunduhnya dan bahkan memodifikasi rancangan.

Tujuannya memang masih untuk bersenang-senang. Namun muncul pertanyaan apakah Honda - ataupun para pesaingnya, seperti Ford - akan merilis data serta informasi keluaran CAD (computer aided design) terkait material, sehingga konsumen dapat mencetak sendiri suku cadang untuk memperbaiki mobil.

Teknologi percetakan 3D terus berkembang pesat. Printer tiga dimensi semakin canggih dan juga bertambah murah. Namun pencetakan logam dan material komposit telah lama menjadi tantangan bagi produsen printer 3D. Tak lama lagi semuanya akan berubah.

Meski teknologinya terus berkembang, produsen mobil kemungkinan besar belum siap membiarkan konsumen mencetak onderdil sendiri
Meski teknologinya terus berkembang, produsen mobil kemungkinan besar belum siap membiarkan konsumen mencetak onderdil sendiriFoto: DW/C. Chimbelu

Sebuah printer 3D yang memungkinkan penggunanya mencetak material komposit, diciptakan oleh startup Mark One, dapat merevolusi segalanya.

Pengguna mesin cetak tiga dimensi terbaru ini dapat mencetak material kompleks yang terbuat dari berbagai zat. Meski diluncurkan dengan harga 5.000 Dolar, angka ini tidak tergolong mahal.

Namun kemungkinan besar produsen mobil masih enggan untuk menaruh rancangan CAD untuk mobil mereka di dunia maya. Ford Motors, misalnya, menyatakan tidak mempunyai rencana semacam ini. Walau begitu, Sandro Piroddi dari Ford Europe mengatakan nantinya rancangan tertentu bisa saja dirilis kepada mekanik, yang kemudian dapat mencetak suku cadang.

Akan tetapi yang dibicarakan di sini adalah onderdil - dan bukan mobil secara keseluruhan. Produsen mobil sendiri belum berani mencetak seluruh mobil - yang layak jalan - menggunakan printer 3D. Jadi masih terlalu dini untuk mengharapkan lalu lalangnya mobil hasil mesin cetak tiga dimensi. Namun pemanfaatan teknologi seperti ini pasti akan terjadi, cepat atau lambat.