1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sistem Pembayaran Tol di Eropa

Christian Ignatzi5 November 2013

Jerman sedang membahas kemungkinan pembayaran jalan tol. Bagaimana sistem pembayaran tol di negara-negara Eropa lain?

https://p.dw.com/p/1ABM1
Foto: picture-alliance/Andreas Frank

Di Jerman, penggunaan jalan tol masih gratis. Sedangkan di Austria dan Perancis, mobil yang menggunakan jalan tol dipungut bayaran. Dalam perundingan koalisi, Jerman mulai mendiskusikan sistem jalan tol berbayar. Ada dua sistem pembayaran tol di Eropa, yaitu sistem berlangganan menurut jangka waktu tertentu, atau pembayaran menurut jarak (kilometer) yang ditempuh.

Di Austria, pembayaran jalan tol mulai diterapkan tahun 1997. Pada awalnya, kebanyakan orang menolak pembayaran itu. Tapi sekarang hal itu tidak diperdebatkan lagi. "Pemasukan digunakan hanya untuk proyek perbaikan jalan, itu membuat membuat sistem pembayaran makin diterima", kata Bernhard Wiesinger dari Klub Mobil Austria ÖAMTC kepada DW. Pemasukan dari jalan tol di Austria memang diinvestasikan langsung untuk perbaikan jalan.

Menurut Bernd Wiesinger, pemasukan jalan tol memang penting untuk Austria. Sebab ada 2200 kilometer jalan tol, 150 terowongan dan 5200 jembatan yang harus selalu diawasi dan diperbaiki.

Pemasukan Miliaran

Pemasukan dari jalan tol berbayar di Austria mencapai 1,5 miliar Euro per tahun. Bagi warga Austria, harga jalan tol dianggap tidak terlalu mahal. Tarifnya dipungut berdasarkan pemakaian dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu disediakan vinyet untuk satu tahun seharga 80,60 Euro. Ada juga vinyet dua bulan seharga 24,20 Euro. Untuk penggunaan sepuluh hari, harganya 8,30 Euro.

Sebenarnya, pembayaran dengan sistem vinyet hanya dimaksudkan untuk sementara. Pemerintah Austria tadinya ingin menerapkan pembayaran dengan sistem jarak tempuh. Namun ternyata, sistem vinyet berfungsi baik. "Biayanya jauh lebih murah", kata Wiesinger. Untuk administrasi vinyet diperlukan biaya sekitar 7 persen dari seluruh pemasukan jalan tol. Sedangkan untuk penerapan sistem dengan jarak tempuh, bisa menghabiskan biaya sampai 15 persen. Karena itu, Wiesinger yakin Austria tetap akan menggunakan sistem vinyet.

Pembayaran Menurut Jarak Tempuh

Di Italia, Spanyol dan Perancis situasinya berbeda. Di Perancis misalnya, kebanyakan jalan tol adalah milik swasta. Jadi pada kebanyakan jaringan jalan tol dipungut biaya. Pada pintu jalan tol dibangun gardu-gardu pembayaran. Biaya penggunaan jalan tol sekitar 7 sen Euro per kilometer. Sebagian dari dana pemasukan menjadi laba bagi perusahaan pemilik jalan tol. Sisanya digunakan untuk memperbaiki jalan.

Menurut Bernhard Wieland dari Universitas Teknik di Dresden, sistem ini bisa saja dipakai di jalan tol Jerman, tapi masih terlalu sederhana. Seharusnya pengendara mobil juga membayar sesuai dengan kepadatan jalan tol. Jadi nantinya terlihat jelas, jalan mana yang benar-benar perlu perbaikan dan bagaimana pemasukan dari jalan tol harus digunakan. Wieland mengatakan, sistem pembayaran sesuai jarak tempuh sebenarnya lebih baik. Sedangkan sistem vinyet seperti di Austria sebenarnya semacam sistem Flatrate bagi penggunaan jalan.

Bernhard Wiesinger dari ÖAMTC menerangkan, sistem vinyet memang tidak peduli dengan jarak yang ditempuh sebuah mobil. Tapi sistem ini dalam prakteknya lebih mudah diterapkan. Apalagi banyak orang yang tinggal di luar kota dan harus menempuh jarak cukup jauh ke tempat kerjanya. Bagi mereka, sistem dengan jarak tempuh akan menjadi terlalu mahal. Sistem Flatrate sebenarnya sudah diterapkan untuk kereta api dan bus. Untuk alat transportasi ini juga ada tiket bulanan atau tahunan.