1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perang Raksasa: Uni Eropa hantam Google

28 November 2014

Parlemen Eropa menerbitkan resolusi untuk merecah Google. Sebuah langkah keliru, karena hal itu tidak otomatis membuat pesaing jadi besar. Opini Jörg Brunsmann.

https://p.dw.com/p/1Dvfm
Europäisches Parlament in Strasbourg Google
Foto: picture-alliance/dpa/EPA/P. Seeger

Argumen anggota Parlemen Eropa: Google tidak memberi peluang kepada pesaing. Pengamatan mereka tepat. Siapapun yang saat ini memerlukan mesin pencari, peta atau video, semua harus mengakses Google. Nyaris tak ada peluang melawan dominasi Google.

Tapi apakah parlemen Eropa bisa menyalahkan Google dan mengancam untuk memcahnya. Jawabnya tegas: Tidak! Karena dominisi perusahaan itu tidak tercipta dengan cara curang, mendesak pesaingnya dari pasar. Mereka yang punya anggapan begitu, artinya tidak memonitor pasar dengan baik.

Harus diketahui, raksasa internet ini tidak punya salah dan tidak jahat. Google dengan cerdik dan konsekuen memanfaatkan seluruh kemungkinan pasar. Memperluas tawaran lewat komputer, smartphone dan gadget lainnya. Menawarkan kacamata Google Glass, agar di masa depan tetap bisa mendikte pasar.

Juga harus dicermati, Google selalu inovatif. Dan tidak takut menarik konsekuensi jika mereka memasuki jalan buntu. Google juga sangat memperhatikan kepentingan usernya, jauh lebih baik dari para pesaing. Inilah basis terpenting yang dimiliki perusahaan, hingga menguasai 90 pangsa pasar Eropa.

DW Hintergrund Deutschland Moderator Jörg Brunsmann
Jörg Brunsmann redaktur DWFoto: DW/Christel Becker-Rau

Dengan kerja kerasnya ini, Google meraup pemasukan milyaran Euro, yang membuat para pesaing iri. Merekalah yang melobby politik untuk melakukan tindakan. Padahal jika kita melacak sejarahnya, Google asalnya juga berawal dari startup yang digagas mahasiswa, yang ingin menikmati bagian kue dari ekonomi dunia maya yang sedang marak.

Google dulu bangkit pada saat tepat dengan konsep yang tepat di lokasi yang juga tepat. Sebagai user, kita tentu ingin memperoleh hasil pencarian akurat, cepat dan praktis, dan Google adalah jawaban tepat. Jadi, apakah saya harus menggerutu terhadap layanan semacam ini?

Analisa anggota parlemen Eropa bahwa Google mendominasi pasar mesin pencari memang benar. Tapi kesimpulan yang mereka buat salah besar. Seolah dengan itu anggota parlemen meremehkan para user, bahwa mereka bodoh dan tidak kenal Yahoo atau Bing dan yang lainnya. Atau justru parlemen Eropa menyuruh user pindah menggunakan mesin pencari tersebut?

Sebagai pengguna, saya tahu, bahwa hasil pencarian di mesin pencari lain jauh lebih buruk dibanding hasil yang ditawarkan Google. Inilah satu-satunya alasan mengapa user lebih memilih Google. Para anggota parlemen Eropa juga harus tahu, bahwa dominasi Google bukan perintah Tuhan, dan alternatif jaraknya hanya terpaut dobel klik tetikus.

Tapi, jika Uni Eropa berniat memperkecil Google, agar pesaingnya kelihatan tambah besar, ini adalah cara yang salah.