1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyidik Mulai Gali Kuburan Arafat

14 November 2012

Setelah bertahun-tahun berspekulasi akan kematian Yasser Arafat, komite investigasi mulai menggali kuburan bekas pemimpin Palestina tersebut untuk menyelidiki penyebab kematiannya.

https://p.dw.com/p/16iUD
Foto: Leon Neal/AFP/Getty Images

Para pekerja di Ramallah memulai proses panjang pembongkaran makam Yasser Arafat, Selasa (13/11). Penggalian diperkirakan akan memakan waktu dua minggu, karena mereka berencana melakukannya secara manual karena takut merusak makam tersebut. Demikian menurut sumber anonim yang berbicara kepada kantor berita dpa dan AFP.

"Kami mulai dengan mengangkat batu dan beton penutup serta memotong rangka baja sampai mereka mencapai tanah yang menutupi jasadnya. Tapi tanah tidak akan diangkat sampai kedatangan penyidik Perancis, Swiss dan Rusia," demikian ujar sumber tersebut kepada dpa.

Para penyidik ingin menentukan apakah almarhum Arafat diracun dengan zat radioaktif polonium. Rombongan pakar dari Perancis, Swiss dan Rusia diperkirakan tiba 26 November dan akan mengambil serta menganalisa sampel yang akan diuji di laboratorium.

Senin (12/11), para pekerja memasang penutup dari terpal agar operasi penggalian terlindung dari publik. "Karena status Arafat, tidak ada yang diijinkan untuk memotret jenazahnya saat sampel tengah diambil," ujar sumber anonim yang mengaku dekat dengan keluarga Arafat kepada AFP.

Penyebab kematian belum pernah terungkap

Yasser Arafat, mantan presiden pemerintah otonomi Palestina dan ketua PLO, meninggal 11 November 2004 di rumah sakit militer dekat Paris. Setelah jatuh sakit, ia diterbangkan dari kediamannya di Ramallah, dimana ia menjadi tahanan rumah di bawah pengawasan Israel selama bertahun-tahun. Dokter-dokter Perancis tidak pernah memastikan penyebab mutlak kematiannya.

Pihak kejaksaan Perancis membuka penyidikan akhir Agustus setelah menerima bukti, bahwa ada kemungkinan kematian Arafat disebabkan oleh racun. Sebelumnya, pakar di Swiss Institut de Radiophysique di Lausanne menemukan jejak zat radioaktif polonium di barang-barang pribadi milik Arafat. Janda Arafat menuntut kuburan suaminya digali dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Yasser Arafat lahir di Mesir tahun 1929. Ia menjadi sorotan internasional sebagai pemimpin kontroversial organisasi pembebasan Palestina (PLO), dan dikenal karena mendukung pemberontakan dengan jalan kekerasan dan kemudian upaya negosiasi secara damai. Tahun 1994, ia bersama menteri luar negeri Israel Shimon Peres dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin meraih penghargaan Nobel Perdamaian "atas usaha mereka mewujudkan perdamaian di Timur Tengah."

VLZ/AB (afp, dpa, rtr)