1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peneliti Temukan Cincin Kosmik Terbesar

2 Februari 2015

Peneliti menemukan sebuah planet yang memiliki sistem cincin kosmik 200 kali lipat lebih besar dari Saturnus. Planet bernama J1407B itu berusia sangat muda dan diyakini berada dalam fase awal pembentukan bulan.

https://p.dw.com/p/1EUWQ
Planet 1SWASP J1407 b
Foto: NASA/http://commons.wikimedia.org/wiki/File:1SWASP_J1407_b.png

Planet Saturnus sejak lama dikenal sebagai satu-satunya planet yang memiliki cincin kosmik paling kasat mata. Benda langit yang terbuat dari gas itu 750 kali lebih besar ketimbang Bumi. Tapi di antara planet raksasa yang ditemukan oleh astronot, Saturnus tidak lebih dari sekedar kurcaci.

Baru-baru ini peneliti NASA mengumumkan penemuan sebuah planet yang memiliki cincin kosmik 200 kali lipat lebih besar ketimbang Saturnus. Nernama J1407B, raksasa itu memiliki 30 cincin yang masing-masing selebar beberapa juta kilometer.

"Bentuknya sangat besar," kata Matthew Kenworthy, astronom di Leiden Observatory. Menurutnya jika J1407B berada di dalam sistem tata surya kita, "tampilannya akan beberapa kali lebih besar ketimbang bulan purnama."

Cincin yang mengelilingi J1407B berawal di jarak 30 juta kilometer dari planetnya dan membentang sejauh 90 juta kilometer. Cincin itu sendiri diyakini terbuat dari debu kosmik. Planet J1407B yang permukaannya bersuhu 1000 sampai 2000 derajat Celcius terlalu panas buat memiliki cincin es seperti Saturnus.

Bintang J1407 dan planet yang mengelilinginya terbentuk 16 juta tahun silam. Dibandingkan Matahari dan Bumi yang sudah berusia 4,5 miliar tahun, J1407 tergolong sangat muda. Cincin J1407B sendiri sedang berada dalam proses awal pembentukan bulan.

Kenworthy mengatakan temuannya itu menjadi bukti pertama teori formasi cincin planet. "Jika hipotesa kami benar dan J1407B memilki sistem cincin kosmik, maka ini adalah bukti paling solid dari proses tersebut," ujarnya.

Kenworthy dan rekannya Eric Mamajek memantau pergerakan J1407B saat mengorbit bintang induknya. "Informasi dari kurva cahaya sangat luar biasa," kata Kenworthy. Cincin J1407B sedemikian besar sehingga menutupi sebagian besar cahaya bintang induknya selama beberapa pekan.

Selama itu pula peneliti memperhatikan adanya perubahan pada intensitas cahaya. Hal itu diyakini berasal dari celah di antara cincin. Kedua peneliti juga mengisyaratkan adanya benda langit lain yang mengitari J1407B, dan diyakini sebesar Bumi atau Mars.

rzn/yf (afp,rtr)