1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendidikan Perlu Direformasi

Brack, Gehard19 September 2013

Pendidikan adalah komoditas terpenting di Jerman. Itu sebabnya pendidikan mempunyai peran dalam kampanye pemilu Jerman 2013

https://p.dw.com/p/19kdG
Foto: Reuters

Lebih banyak uang untuk sekolah, taman kanak-kanak, universitas dan penelitian – itulah janji pemilu setiap partai. Meskipun, pandangan setiap partai berbeda tentang bagaimana seharusnya sekolah, universitas dan taman kanak-kanak direformasi.

Sementara Partai Sosial Demokrat, SPD, berfokus pada perluasan pembangunan taman kanak-kanak, Partai Uni Kristen Demokrat, CDU, secara intensiv berkonsentrasi pada tema program bantuan bahasa anak. Mereka ingin, anak-anak yang punya latar belakang migrasi dianjurkan melakukan tes bahasa mulai usia tiga tahun. Mereka, yang mendapat nilai kurang baik, wajib mengikuti program bantuan bahasa di taman kanak- kanak dan sekolah

Terkait bentuk sekolah terbaik, partai-partai politik belum sepenuhnya sepaham. CDU beserta partai aliansinya, partai Uni Kristen Sosial, CSU dan Partai Liberal, FDP, tetap ingin mempertahankan ragam sekolah yang sebelumnya sudah ada di Jerman.

Keberagaman jalur pendidikan versus belajar bersama

Dalam kampanye CDU/CSU menyebutkan, mendukung masa depan sekolah menengah lewat keberagaman jalur pendidikan.

SPD berpendapat bahwa setelah kelas 4, anak anak berusia 10 tahun tidak seharusnya dijuruskan dalam sekolah yang berbeda-beda. Pemisahan semacam itu merusak peluang kesetaraan. SPD mengemukakan dalam kampanyenya:“ kami ingin mencapai peluang kesetaraan melalui tawaran sekolah 8 jam yang memberi kemungkinan belajar bersama yang lebih lama.

Sistem pelatihan kerja yang berlangsung dalam kerjasama antara perusahaan dan sekolah kejuruan memperoleh pujian dari partai-partai politik. „Semua sependapat bahwa sistem itu merupakan salah satu sebab keberhasilan ekonomi Jerman“ jelas ahli pendidikan Ursula Münch.

Handwerk und Handel werben um Lehrlinge
Sistem Pendidikan Ganda: Kerjasama Perusahaan dan Sekolah KejuruanFoto: picture-alliance/dpa

Kisruh mengenai pendanaan pendidikan

Dalam reformasi federal tahun 2006 telah diatur kewenangan baru antara pemerintah federal dan negara bagian. Sampai saat itu pemerintah federasi bisa mengucurkan miliaran euro untuk program pendidikan sekolah dan universitas.

Kini, negara bagian mendanai pendidikan dan menentukan isinya. Partai-partai politik ingin menegosiasi ulang kewenangan soal pendidikan supaya bisa turut menentukan kebijakan. SPD ingin dihapuskannya larangan kerjasama sekolah dan universitas, sedang CDU hanya ingin kerjasama universitas.

Pemberlakuan iuran sekolah dalam tahap uji

Belum disepakati adalah mengenai pendanaan penelitian internasional dan pengajaran. SPD, Partai Hijau dan partai kiri ingin memberlakukan pembebasan iuran pendidikan mulai TK sampai universitas. Sebaliknya FDP yakin bahwa pemberlakuan iuran pendidikan adalah penting untuk mendorong universitas jadi lebih otonom.

FDP dan CDU berpendapat – kualitas penelitian dan pengajaran bisa ditingkatkan melalui persaingan antar sekolah, universitas nergri dan swasta. Sementara SPD, Partai Kiri dan Partai Hijau merasa skeptis. Mereka memperingatkan„ Itu sama artinya dengan melirik uang swasta„. Masalahnya, dengan menerima pendanaan dari swasta penelitian tak lagi independen.

Lebih Banyak Uang untuk Mahasiswa

“Dengan dukungan penelitian dari pemerintah, kami ingin memberikan insentif agar universitas dan lembaga penelitian ikut berpartisipasi dalam penyelesaian masalah publik“ singgung partai Hijau dalam programnya. Dimaksudkan antara lain permasalahan terkait alih energi dan perubahan cuaca.

Semua partai ingin meningkatkan kondisi hidup mahasiswa. Karena itu, partai-partai sepakat untuk meningkatkan jumlah bantuan finansial studi bagi mahasiswa atau Bafög. Akan tetapi, hanya Partai Hijau yang menyebutkan nominal pasti. Untuk langkah awal mereka ingin menaikkan jumlah hingga 300 juta Euro serta memberikan bantuan keuangan yaitu Bäfog untuk program pertukaran pelajar negara Eropa lainnya.