1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu Pakistan dan Kekerasan

Hendra Pasuhuk10 Mei 2013

Kampanye pemilu di Pakistan berlangsung penuh aksi kekerasan. Terjadi serangan bom, pembunuhan dan penculikan. Beberapa politisi menggelar kampanye dengan rompi anti peluru.

https://p.dw.com/p/18VG8
Pakistani Army soldiers stand guard a day ahead of general elections, in Karachi, Pakistan, 10 May 2013. EPA/REHAN KHAN
Pakistan PemiluFoto: picture-alliance/dpa

Sampai saat ini, Pakistan dikategorikan salah satu negara paling berbahaya di dunia. Di kawasan perbatasan ke Afghanistan beroperasi banyak kelompok teror. Aparat keamanan Pakistan tidak mampu mengendalikan situasi di kawasan ini. Hampir setiap hari terjadi serangan teror.

Salah satu perkembangan positif menjelang pemilihan umum adalah fakta, bahwa pemerintahan sipil saat ini, adalah satu-satunya pemerintahan sipil yang berhasil menuntaskan masa legislatur. Pemerintahan sebelumnya selalu dijatuhkan oleh perebutan kekuasaan atau kudeta militer.

Tapi pemerintahan sipil belum berhasil mendobrak dominasi militer. Terutama dinas rahasia militer ISI punya agenda sendiri. Bagi pihak militer, musuh terbesar Pakistan adalah India. Karena itu, mereka berusaha mengendalikan dan juga sering melindungi kelompok militan. Seletah lima tahun pemerintahan sipil, militer masih seperti sebuah negara dalam negara.

Selain itu, situasi ekonomi di Pakistan sangat buruk. Kemiskinan meluas, warga yang kaya tidak membayar pajak, korupsi merajalela. Sistem pelayanan kesehatan sangat buruk, jutaan remaja tidak mendapat pendidikan formal. Tanpa bantuan luar negeri, Pakistan sudah lama bangkrut. Tapi Amerika Serikat masih membantu Pakistan, karena negara ini memiliki senjata nuklir.

Namun ada sedikit perkembangan positif. Para pengacara, hakim dan jaksa di Pakistan tampaknya berusaha mempertahankan sistem negara hukum dan lembaga peradilan. Baru-baru ini, mereka menolak bekas penguasa Pakistan Pervez Musharraf ikut pemilu. Musharraf masih menghadapi beberapa gugatan di pengadilan. Dulu ia adalah seorang tokoh kuat militer.

Tidak ada yang berharap bahwa pemilu di Pakistan akan menyelesaikan semua masalah. Namun pemilihan umum ini adalah satu langkah penting membangun demokrasi. Yang paling diperlukan Pakistan saat ini adalah militer dan politisi yang bertanggung jawab.