1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemboman IS Tak Surutkan Minat Jihadis

11 Februari 2015

Serangan pemboman yang dilancarkan koalisi ke posisi Islamic State terbukti tidak menyurutkan minat calon "jihadis" untuk bergabung dengan organisasi teror itu. IS kini memiliki kekuatan lebih 20.000 milisi.

https://p.dw.com/p/1EZUS
Symbolbild Luftangriffe der USA gegen IS 6.11.2014
Foto: picture-alliance/AP/Senior Airman Matthew Bruch/U.S. Air Force

Minat generasi muda calon "jihadis" untuk bergabung dengan organisasi teror Islamic State di Suriah atau Irak terlihat tidak surut akibat gempuran dari udara ke posisi para teroris itu. "Islamic State kini memiliki kekuatan 20.000 milisi yang berasal dari 90 negara. Lebih 3.400 diantaranya berasal dari negara-negara barat, terutama Perancis, Inggris, Jerman dan Belanda", ujar sebuah laporan intelijen Amerika Serikat yang dilansir Rabu (11/2).

Jumlah milisi ISIS itu mengalami peningkatan dibanding laporan bulan Januari yang menaksir sekitar 19.000 anggota ISIS. "Bahkan sekitar 150 remaja warga Amerika Serikat diperkirakan telah bergabung atau sedang dalam perjalanan menuju markas IS di Suriah dan Irak", ujar direktur pusat anti terorisme AS, Nick Rasmussen.

Lebih jauh dilaporkan, sejumlah kecil calon jihadis AS berhasil ditangkap saat berusaha masuk ke Suriah atau Irak dan sebagian milisi telah tewas dalam pertempuran. Komite keamanan dalam negeri AS juga mengkhawatirkan, sejumlah eks jihadis telah kembali ke negara asalnya dan siap melancarkan serangan teror. Aksi pembunuhan redaksi Charlie Hebdo di Paris adalah contohnya.

Lagi sandera dibunuh

Sementara itu presiden AS Barack Obama mengumumkan (10/2) bahwa sandera perempuan warga AS, Kayla Jean Mueller dipastikan telah tewas. Mueller ditangkap ISIS Agustus 2013 di Aleppo, kota yang tercabik perang di Suriah.

Islamic State pekan lalu menyatakan, Mueller tewas akibat sebuah serangan udara koalisi di Raqah. Namun, pemerintah di Washington tidak mempercayai keterangan organisasi teror tersebut, karena di saat serangan udara tidak dilaporkan adanya korban tewas dari kalangan sipil.

Terkait dengan perang melawan milisi Islamic State di Suriah dan Irak, Gedung Putih mengajukan sebuah proposal (10/2) ke Kongres, untuk memberi mandat kepada militer Amerika untuk menumpas teroris ISIS untuk kurun 3 tahun ke depan. Juga serangan udara koalisi ke posisi IS di Suriha dan Irak terus dilancarkan.

as/vlz (rtr,ap,afp,dpa)