1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pembocor Rahasia Mata-Mata AS Terkatung-Katung

2 Juli 2013

Pembocor rahasia kegiatan mata-mata Amerika, Edward Snowden, membatalkan permintaan suaka kepada Rusia setelah Moskow meminta ia berhenti membocorkan rahasia Amerika sebagai syarat pemberian suaka.

https://p.dw.com/p/190B5
Foto: Reuters

Rusia termasuk diantara 21 negara yang menerima permohonan suaka dari bekas kontraktor dinas rahasia Amerika berusia 30 tahun, yang kini berbalik membocorkan kegiatan mata-mata yang dilakukan Paman Sam. Konfirmasi pembatalan ini disampaikn oleh Wikileaks.

Sejumlah Negara Eropa telah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan mempertimbangkan permohonan suaka Snowden, karena diajukan di luar negeri.

Snowden, yang paspornya telah dicabut, sudah sepekan berkemah di luar wilayah transit bandara Sheremetyevo Moskow.

Ia berusaha menghindari proses ekstradisi ke Amerika atas tuduhan mata-mata karena membocorkan detail mengenai program pengintaian yang dilakukan secara luas oleh Amerika.

Mohon Suaka

Presiden Rusia Vladimir Putin, hari Senin lalu menawarkan suaka kepada Snowden dengan syarat bahwa dia harus berhenti merusak “partner Amerika kami.”

Seorang juru bicara Kremlin mengatakan, Snowden telah membatalkan permohonan suaka, setelah mempelajari posisi Putin dalam masalah ini.

Permohonan suaka -- dikatakan oleh Wikileaks juga telah didaftarkan pada hari Minggu malam yang lalu melalui pengacara Snowden yakni Sarah Harrison. Selain Rusia, permohonan itu juga diajukan kepada Cina, India, Jerman, Kuba, Prancis, Irlandia, Austria, Italia, Bolivia, Venezuela dan Islandia.

Irlandia, Finlandia, Norwegia, Prancis dan Austria telah mengatakan bahwa permohonan suaka tidak bisa diajukan dari luar negara mereka. Salah seorang juru bicara menteri luar negeri Polandia mengatakanm negaranya “tidak tertarik” menawarkan suaka kepada Snowden.

Sementara India juga dilaporkan telah menolak permohonan suaka Snowden. Juru bicara menteri luar negeri India Syed Akbarudin mengatakan: ”Kedutaan besar kami di Moskow memang telah menerima komunikasi pada 30 Juni lalu dari Edward Snowden. Komunikasi itu memang berisi sebuah permintaan suaka”.

“Kami harus berhati-hati memeriksa permohonan itu. Dari hasil pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa kami tidak melihat ada alasan untuk menyetujui permintaan itu.”

Puji Ekuador

Snowden dalam bocoran surat berbahasa Spanyol yang diajukan kepada presiden Rafael Correa dari Ekuador, menuduh Amerika sedang melancarkan perburuan ekstra yudisial atas dirinya.

Ia juga mengekspresikan kepada pemimpin Ekuador itu, “rasa hormat yang dalam atas prinsip dan berterimakasih atas ketulusan langkah pemerintah anda dalam mempertimbangkan permintaan suaka politik saya”.

“Hanya ada sedikit pemimpin dunia yang akan mengambil risiko berdiri membela hak asasi manusia yang secara pribadi menentang pemerintahan paling berkuasa di muka bumi, dan Ekuador dan rakyatnya yang berani adalah sebuah contoh bagi dunia,” tulis Snowden.

Pengungkapan oleh Snowden bahwa dinas rahasia Amerika National Security Agency (NSA)telah lama memata-matai Negara Uni Eropa telah menciptakan ketegangan antara Washington dan Brussels serta menaikkan kekhawatiran bahwa perjanjian dagang penting Amerika-Uni Eropa akan tertunda.

Tuduhan itu adalah “tekanan yang berat” bagi perjanjian tersebut, kata Menteri Perekonomian Jerman Philip Roesler, yang negaranya juga terguncang dengan terungkapnya fakta bahwa Jerman menjadi target yang lebih besar bagi kegiatan mata-mata Amerika dibanding Negara-negara Uni Eropa lainnya.

ab/hp (dpa,ap,afp)