1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pekuburan Islam Akan Dibangun di Wuppertal

Christian Ignatzi20 Agustus 2013

Di kota Wuppertal akan dibangun pekuburan Islam pertama di Jerman. Pembangunan pekuburan bisa terwujud setelah ada undang-undang baru.

https://p.dw.com/p/19SHO
Zu sehen ist Samir Boussaia, der Generalsekretär der Wuppertaler Moscheen vor dem jüdischen Friedhof in Wuppertal und vor dem evangelischen Friedhof. Ich habe die Bilder gestern (17.8.2013) selbst in Wuppertal fotografiert, Christian Ignatzi (Zulieferer).
Jüdischer Friedhof in WuppertalFoto: DW/C. Ignatzi

Samir Bouaissa berdiri di depan Pekuburan Yahudi di Wuppertal dan menunjuk ke sebuah areal di depan pekuburan itu. "Disitu lokasinya;" katanya dengan suara bangga. Jika semua berjalan lancar, pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen bulan November mendatang akan mengeluarkan ijin pembangunan Pekuburan Islam. Ini adalah pekuburan pertama di Jerman yang akan dikelola oleh warga muslim.

Orang tua Samir Bouaissa berasal dari Maroko. Keluarganya sudah tinggal selama dua generasi di Wuppertal. Dia bekerja di Balai Kota Wuppertal sebagai Ketua Dewan Pegawai. Di Wuppertal ada sekitar 340.000 warga muslim. Generasi orang tuanya dulu masih sering berkunjung ke Maroko, kata Bouaissa. Tapi dia dan keluarganya sudah jarang, mungkin empat atau lima tahun sekali.

Banyak warga muslim di Wuppertal yang ingin menguburkan keluarganya yang meninggal di sebuah pekuburan Islam. Di Taman Pekuburan Umum Wuppertal memang ada bagian yang bisa digunakan warga muslim. Tapi kelompok muslim ingin mengelola pekuburannya sendiri.

Dukungan pemerintah Wuppertal

Di pekuburan umum, lahan kuburan disewakan untuk jangka waktu 25 tahun. Tapi jika pekuburan itu menjadi milik komunitas Islam, kuburan bisa digunakan untuk seterusnya. Jadi warga muslim di Wuppertal ingin membeli lahan pekuburan. Untuk itu, pemerintah kota harus membuat undang-undang baru.

Pembiayaan Pekuburan Islam di Wuppertal juga masih dibahas. Ada 15 mesjid yang sekarang menyatakan bersedia mengelola pekuburan itu dan mengurus pembiayaannya. Untuk itu, perlu dibentuk sebuah yayasan. Pemerintah kota Wuppertal akan mengurus perijinannya, tapi tidak memberi bantuan dana.

Samir Boussaia vor dem jüdischen Friedhof in Wuppertal (17.8.2013)
Samir Boussaia menunjukkan lokasi Pekuburan IslamFoto: DW/C. Ignatzi

"Kami juga tidak memberi bantuan dana untuk pekuburan Kristen atau Yahudi", kata Hans-Jürgen Lemmer dari Balai Kota Wuppertal. Tapi pemerintah kota mendukung proyek itu. "Tanpa bantuan kaum migran, tidak akan terjadi integrasi. Komunitas muslim di sini mengurus banyak tema sosial dan melakukannya dengan baik. Jadi kami mendukung proyek ini", ujarnya.

Pekuburan Islam, Kristen dan Yahudi berdampingan

Tradisi agama yang beragam memang sudah membudaya di kota Wuppertal. "Di kota ini malah ada bagian kota yang berdiri karena komunitas sebuah agama mulai menghuni kawasan itu dan membangun kawasan kota," tutur Hans-Jürgen Lemmer. Hidup berdampingan antar agama punya tradisi panjang. Jadi tidak sulit menemukan lahan untuk mendirikan Pekuburan Islam, di antara Pekuburan Yahudi dan Pekuburan Kristen.

Samir Bouaissa berdiri di depan sebuah gerbang besar, pintu masuk ke Pekuburan Yahudi dan Pekuburan Kristen. Tahun 2014, kalau semua berjalan lancar, di tempat ini akan didirikan Pekuburan Islam. Kompleks pekuburan itu nantinya akan terpisah oleh pagar. "Tapi gerbang masuknya hanya satu", kata Bouaissa. "Jadi pintu gerbang besar akan menjadi pintu masuk ke kompleks pekuburan tiga agama".

Ini adalah tanda kerukunan beragama di kota Wuppertal. Semua agama hidup dengan saling menghormati tradisi agama lain. "Ini akan menjadi contoh yang baik bagi seluruh Jerman," kata Bouaissa. "Kami sedang berunding dengan kelompok Kristen karena kami ingin membeli lahan mereka yang tidak digunakan." Perundingan belum rampung, tapi semuanya berjalan lancar. "Kelompok Kristen juga mendukung rencana kami."

Samir Bouaissa berharap, dalam dua tahun mendatang Pekuburan Islam di Wuppertal sudah rampung.