1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Geert Wilders Kalah di Belanda

23 Mei 2014

Partai PVV pimpinan Geert Wilders diluar dugaan kalah dalam pemilu parlemen Eropa di Belanda. Selama kampanye, Wilders mengangkat isu anti orang asing, anti islam dan anti Eropa.

https://p.dw.com/p/1C5B1
Foto: Bas Czerwinksi/AFP/Getty Images

Partai Kebebasan PVV di Belanda pimpinan Geert Wilders mengalami kekalahan dalam pemilu Eropa. Demikian hasil perhitungan cepat yang dilakukan lembaga penelitian Ipsos dan disiarkan stasiun siaran NOS setelah pemungutan suara Kamis malam (22/05).

Perolehan suara PVV diperkirakan turun dari 17 persen pada 2009 menjadi 12,2 persen. Padahal sebelumnya partai populis kanan itu disebut-sebut akan meraih kemenangan besar. Perhitungan suara yang sebenarnya baru akan dilakukan hari Minggu mendatang, setelah pemungutan suara di seluruh Uni Eropa selesai dilaksanakan.

"Kita sudah bertarung seperti singa", kata Wilders kepada para pendukung PVV usai pemungutan suara. "Tapi nyatanya adalah, hasil perhitungan cepat ini mengecewakan".

Ia mengatakan, buruknya perolehan suara PVV karena partisipasi pemilih yang rendah. Menurut Ipsos, tingkat partisipasi hanya mencapai 37 persen. Ini menunjukkan bahwa minat pemilih Belanda terhadap Eropa cukup rendah, kata Wilders.

Ipsos melakukan hitung cepat di 40 lokasi pemilihan yang melibatkan sekitar 40.000 pemilih. Partai liberal kiri D66 merebut suara terbanyak dengan 15,6 persen. D66 melancarkan kampanye pro Eropa.

Sekitar 400 juta pemilih dipanggil memberikan suara dalam pemilu parlemen Eropa yang berlangsung sampai 25 Mei mendatang. Sekitar 16.000 kandidat dari 953 partai dan kelompok politik memperebutkan 751 kursi di parlemen Eropa.

UKIP menang pemilu komunal Inggris

Kejutan terjadi dalam pemilihan komunal di Inggris, yang dilangsungkan hari Kamis bersamaan dengan pemilu Eropa. Partai anti Eropa UKIP pimpinan Nigel Farage berhasil meraih kemenangan besar.

Menurut perhitungan suara di 61 dari seluruhnya 161 distrik sampai Jumat pagi (23/05), UKIP berhasil merebut 89 kursi di parlemen komunal. Padahal sebelumnya UKIP hanya memiliki 1 kursi.

Partai Buruh yang beroposisi berhasil merebut 114 kursi. Sedangkan Partai Konservatif dari PM David Cameron kehilangan 104 kursi.

Karena pemungutan suara dilakukan bersamaan, hasil pemilu Eropa di Inggris diperkirakan tidak jauh berbeda dengan hasil pemulu komunal.

UKIP yang melancarkan kampanye anti orang asing dan anti Eropa kini muncul sebagai kekuatan politik baru yang harus diperhitungkan di Inggris. "Jika kita berhasil, politik Inggris akan berubah sama sekali", kata pimpinan UKIP Nigel Farage ketika memberikan suaranya di Inggris utara.

hp/rn (afp, rtr)