1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Parlemen Rusia Sahkan UU Amnesti

19 Desember 2013

Parlemen Rusia Duma mengesahkan undang-undang amnesti yang diajukan pemerintah. Sampai 25.000 tahanan bisa mendapat amnesti, termasuk anggota band Pussy Riot yang masih ditahan.

https://p.dw.com/p/1AcQe
Aktivis Pussy Riot Nadezhda TolokonnikovaFoto: picture-alliance/dpa

Parlemen Rusia hari Rabu (18/12) akhirnya mengesahkan UU Amnesti yang diajukan oleh pemerintah. Undang-undang itu disetujui oleh 446 dari 450 anggota parlemen. Setelah diresmikan oleh Duma, undang-undang tersebut bisa diberlakukan minggu ini juga.

Menurut keterangan anggota parlemen, aturan yang baru itu bisa diterapkan atas sekitar 25.000 tahanan, antara lain anggota band Pussy Riot dan para aktivis Greenpeace. Undang-undang amnesti itu memberi keringanan bagi para tahanan yang mendapat vonis di bawah lima tahun penjara.

Keringanan itu terutama diberikan kepada wanita yang memiliki anak, tahanan dibawah umur dan yang berusia lanjut, serta tahanan yang dituduh terlibat aksi perusakan atau "kerusuhan".

UU Amnesti itu diajukan oleh pemerintahan Presiden Valdimir Putin untuk memperingati 20 tahun konstitusi Rusia. Kalangan pengamat menilai, langkah itu dilakukan Putin untuk mendapat simpati internasional sehubungan dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi.

Aktivis Pussy Riot dan Greenpeace

Jurubicara Greenpeace Ben Stewart menerangkan, ada peluang para aktivis Greenpeace yang masih berada di Rusia akan dibebaskan. 30 aktivis ditahan Rusia September lalu setelah mereka melakukan protes dengan kapal "Arctic Sunrise". Mereka dituduh melakukan perusakan atas milik negara.

Dua anggota band Pussy Riot, Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyoknina menjalani hukuman dua tahun penjara. Mereka diadili setelah melakukan aksi protes di sebuah gereja di Moskow. Masa tahanan mereka tadinya baru akan berakhir Maret 2014.

Masih belum jelas berapa orang yang akan menikmati keringanan tahanan dari undang-undang amnesti itu. Pejabat Hak Asasi Rusia Vladimir Lukin menyatakan, sekitar 22.000 tahanan bisa dibebaskan, sedangkan anggota parlemen Pavel Krasheninnikov menerangkan, hanya 10.000 tahanan yang akan bebas.

Khodorkovsky Tetap Ditahan

Aparat penegak hukum punya waktu 6 bulan untuk menerapkan undang-undang baru itu. Tapi pengkritik terbesar Putin dalam tahanan, Mikhail Khodorkovsky, tidak akan mendapat pengampunan. Proses hukum terhadap tokoh oposisi Alexei Navalny juga akan dilanjutkan.

Hukuman bagi Khodorkovsky akan berakhir Agustus 2014, namun pemerintah Rusia diberitakan sudah menyiapkan berbagai gugatan baru.

hp/ml (dpa, rtr, afp)