1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Panglima TNI Mengaku Pakai Arloji Palsu

24 April 2014

Panglima militer Jenderal Moeldoko mengaku jam yang ia pakai palsu, setelah mendapat sorotan karena terlihat memakai arloji mewah, markas TNI bahkan menyebut panglima mereka memang gemar mengoleksi arloji palsu.

https://p.dw.com/p/1BnfE
Gambar simbol: jam mewahFoto: picture-alliance/dpa

Moeldoko, mengatakan bahwa dirinya membeli jam itu hanya seharga Rp 5 juta, bukan 100.000 US dollar atau sekitar Rp 1,1 milyar sebagaimana harga aslinya.

“Kamu pikir ini kelihatan seperti asli?” kata Moeldoko kepada para wartawan di Jakarta. Ia menunjukkan jam tangan itu kepada wartawan dan lantas membantingnya ke lantai, demikian laporan media massa Indonesia.

“Ketika saya melihat jam itu, yang saya pikirkan hanya inovasi,” kata panglima TNI.

”Saya tidak punya niat pamer.”

Ketika ditanya masalah hak cipta, Moeldoko mengelak ”Itu bukan urusan saya”. Ia bahkan bercanda bahwa koleksi jam tangannya berjumlah satu kios, sambil menawarkan "Mau gue lelang nih. Berani berapa?" kata Panglima TNI kepada para wartawan.

Situs Singapura themillenary.com melaporkan pekan lalu bahwa Moeldoko mengenakan apa yang tampak seperti Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite".

Koleksi arloji palsu

Bantahan serupa, sebelumnya juga disampaikan markas besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait arloji Moeldoko. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya, sebagaimana dikutip Tempo mengatakan jam tangan milik Panglima bermerek Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback adalah palsu.

"Jam tangan itu buatan Tiongkok, orang bilang jam 'KW'," kata Fuad kepada Tempo. Bahkan Panglima Moeldoko disebut gemar mengkoleksi jam tangan 'KW' alias palsu bikinan Tiongkok.

Arloji mewah itu aslinya hanya diproduksi 30 buah untuk penjualan di kawasan Utara dan Selatan Amerika, demikian menurut laporan tersebut.

Korupsi diantara para pejabat tinggi dan gaya hidup mereka telah menjadi isu besar perdebatan diantara masyarakat Indonesia.

Kasus Moeldoko ini cukup ramai dibicarakan di sosial media. Sejumlah pengguna Twitter meragukan klaim bahwa panglima TNI mengenakan barang palsu, sementara lainnya mempertanyakan, apakah boleh pejabat negara mengenakan barang bajakan atau palsu.

ab/hp (afp,ap,rtr)