1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Panda Dengan Genetik Sehat

Brigitte Osterath28 Juli 2014

Para pemerhati hewan prihatin, jumlah panda di hutan lokal Cina sangat rendah. Namun teknik yang canggih kini menghasilkan bayi-bayi panda di penangkaran.

https://p.dw.com/p/1CixY
Foto: picture-alliance/dpa

Untuk menguji seberapa sukses program penangkaran ini, Fuwen Wei yang bekerja untuk Chinese Academy of Sciences di Beijing bersama rekan-rekan peneliti, menyelidiki 240 panda yang merupakan hasil perkawinan di empat program penangkaran di Cina.

Dan sekarang ada kabar baik, demikian ditulis dalam jurnal "Molecular Biology and Evolution": Perkawinan sedarah yang sedikit dan keragaman genetik yang tinggi telah memungkinkan keberhasilan penangkaran panda.

Menghindari penyakit keturunan

Secara genetik populasi di penangkaran itu tergolong sehat, tulis peneliti. Jadi tidak perlu untuk menangkap panda liar dan membawa banyak gen baru ke program penangkaran, karena sudah mencukupi.

Pandabärbaby im Zoo
Bayi pandaFoto: picture-alliance/dpa

Para penulis menyimpulkan, ketika dibesarkan hewan dengan keragaman genetik yang tinggi ini bisa menghindari penyakit keturunan.

Keragaman genetik yang tinggi memungkinkan populasi hewan itu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Karena semakin banyak keturunan, bisa memberi keuntungan pada situasi baru. Sementara potensi bertahan hidup pun bisa lebih besar.

Tak sanggup hadapi perburuan dan perusakan lingkungan

Secara garis besar, binatang-binatang itu lebih bertahan dalam menghadapi kepunahan – baik oleh penyakit atau perubahan iklim. Namun menghadapi perburuan dan perusakan habitat, genetik terbaikpun tak dapat berkutik.

Para peneliti memiliki empat pusat penelitian: di Wolong, Chengdu, Louguantai dan kebun binatang di Beijing. 64 persen dari semua panda hidup di penangkaran-penangkaran.