1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Kembali Diguncang Serangan Bom Bunuh Diri

3 September 2010

Perayaan hari besar umat Islam Syiah Al Qud di Pakistan, Jumat (03/09) berakhir petaka. Seorang pria tidak dikenal meledakkan dirinya di tengah kerumunan massa yang sedang berpawai. Puluhan orang kehilangan nyawa.

https://p.dw.com/p/P3wY
Kerumunan massa yang terkena ledakan bom di Quetta, Pakistan, Jumat (03/09).
Kerumunan massa yang terkena ledakan bom di Quetta, Pakistan, Jumat (03/09).Foto: AP

Serangan bom bunuh diri terjadi di kota Quetta saat tengah dilangsungkan pawai hari Al Qud, acara internasional yang digelar setiap tahun oleh komunitas Syiah. Komunitas itu dikenal kritis terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina.  Ribuan orang turut serta dalam pawai tersebut, termasuk perwakilan media. Sehingga setelah ledakan terjadi, dunia dapat melihat secara langsung melalui televisi rekaman gambar yang dramatis. Motor dan sepeda yang hancur tersebar di jalan. Usai ledakan terdengar tembakan senjata dan tampak massa berlarian dalam keadaan panik mencari perlindungan. Massa yang marah kemudian mengamuk dan membakar kendaraan dan toko di sekitar lokasi kejadian. Menurut pihak kepolisian setempat, setidaknya 59 orang tewas dan 160 lainnya mengalami luka-luka. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Saat tim penyelamat tiba, jalan masih dipenuhi bagian-bagian tubuh dari korban tewas. Salah seorang pekerja rumah sakit Combined Military mengatakan di sana ada 24 korban tewas.

Pelaku serangan diduga berada di dalam kerumunan massa. Saat pawai mendekat ke alun-alun kota, ia meledakkan bom yang dibawanya. Pimpinan investigasi di Quetta, Qazi Abdul Wahid, mengatakan mereka telah menemukan kepala dari pelaku. Ia diduga berusia antara 35 hingga 40 tahun. Kepala kepolisian provinsi Baluchistan Malik Iqbal mengatakan, pihak penyelenggara pawai telah diperingatkan untuk menggunakan jalur yang berbeda untuk berjaga-jaga akan kemungkinan terjadinya serangan teror. Kelompok Taliban telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam wawancara melalui telepon dengan kantor berita Reuters, mentor pelaku serangan tersebut, Qari Hussain Mehsud, mengatakan mereka dengan bangga mengaku sebagai pelaku serangan Quetta. Dan serangan tersebut merupakan aksi balas dendam atas pembunuhan terhadap ulama radikal Sunni yang dilakukan kaum Syiah.

Kelompok muslim Syiah adalah kaum minoritas di Pakistan. Hanya 20 persen dari negara berpenduduk 160 juta orang ini yang Syiah. Sisanya didominasi kaum Sunni. Perseteruan antara Syiah dan Sunni antara lain disebabkan oleh perbedaan visi agama dan beberapa kelompok ekstremis Sunni termasuk Taliban, yang menyebut kaum Syiah sebagai bid'ah. Kelompok Taliban telah melakukan beberapa serangan terhadap kaum Syiah di daerah Kurrum dan Orakzai serta bagian lain negara itu. Pakistan tengah mengalami gelombang serangan yang dilakukan oleh Taliban dan kelompok ekstremis lain yang terkait dengan Al Qaida. Lebih dari 3660 orang tewas dalam rangkaian serangan bom bunuh diri di Pakistan dalam tiga tahun terakhir.

Pakistan terus ditekan oleh Amerika Serikat untuk segera mengatasi kelompok Taliban yang melewati perbatasan ke kawasan Pakistan yang tidak memiliki hukum untuk menyerang pasukan NATO yang dipimpin oleh militer Amerika Serikat. Amerika telah menambah serangan pesawat tempur tanpa awak terhadap para militan di kawasan Pashtun Pakistan semenjak awal 2010. Jumat kemarin (03/9), Amerika Serikat menyerang dua lokasi di utara Waziristan. Dikatakan tujuh militan tewas termasuk dua warga asing. Kelompok Taliban sendiri menanggapi serangan Amerika Serikat dengan rencana serangan balasan. Dalam wawancara telepon dengan kantor berita Reuters, pimpinan Taliban Pakistan Qari Hussain Mehsud mengatakan kelompoknya akan melancarkan serangan di Amerika Serikat dan Eropa dalam kurun waktu dekat.

Vidi Legowo/rtr/afp/dpa

Editor: Luky Setyarini