1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pabrik Masa Depan di Pameran Hannover

Henrik Böhme8 April 2014

Seperti apa wujud pabrik masa depan? Apakah manusia masih akan berperan dalam jalur produksi? Pertanyaan semacam ini muncul pada pameran dagang dan industri terbesar di dunia di Hannover.

https://p.dw.com/p/1BdY2
Foto: DW/H. Böhme

Seraya pameran dagang sektor industri dibuka hari Minggu (06/04/13) di Hannover, kehadiran robot pintar dan jalur produksi yang sepenuhnya otomatis mendorong pertanyaan: Apakah manusia memiliki peran dalam pabrik masa depan?

Kebaruan futuristis yang dipamerkan termasuk jalur produksi yang dapat berkomunikasi langsung dengan komponen yang tengah dirakit. Ada juga robot yang mampu memarkir mobil sepenuhnya sendiri.

Menetapkan standar

"Digitalisasi telah memungkinkan untuk mempunyai jalur produksi yang tidak hanya menghasilkan satu jenis produk," tutur Jochen Köckler, ketua penyelenggara pameran, sembari menambahkan: "Anda akan mampu mengecat sebuah produk satu warna hari ini dan warna lainnya esok hari."

Juru bicara pameran dagang Jochen Köckler mengatakan robot adalah masa depan
Juru bicara pameran dagang Jochen Köckler mengatakan robot adalah masa depanFoto: picture-alliance/dpa

Pabrik-pabrik masa kini memproduksi barang-barang yang semakin disesuaikan dengan keinginan setiap konsumen, catat Köckler. Tantangan besarnya adalah mempertahankan daya saing sekaligus memenuhi kebutuhan individual konsumen.

Fokus pada permintaan konsumen

Konsumen "berharap mendapatkan produk yang mereka inginkan secepat mungkin," kata Eckhardt Ebele, yang bekerja dengan sistem otomasi industrial untuk Siemens.

Tren besar lainnya tahun ini adalah penekanan terhadap fasilitas produksi yang berkelanjutan dan hemat energi.

Jalur produksi serba otomatis di Pameran Hannover
Jalur produksi serba otomatis di Pameran HannoverFoto: picture-alliance/dpa

Saat pembukaan hari Minggu, sebuah robot cekatan yang dikembangkan di Belanda dengan kuncir emas dan topi tradisional Belanda memberikan bunga tulip kepada Kanselir Jerman Angela Merkel, yang hadir membuka pameran bersama rekan sejabatnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Umat manusia tengah berada dalam era perubahan namun "bahkan untuk Industri 4.0, prinsipnya tetap sama bahwa ekonomi harus melayani rakyat - dan bukan sebaliknya," ujar Merkel, menjawab isu apakah pabrik yang sepenuhnya otomatis akan membutuhkan pekerja manusia dan apa konsekuensi ekonominya.

Secara keseluruhan, sekitar 5.000 perusahaan dari 65 negara turut serta memamerkan produk mereka. Belanda adalah negara mitra Jerman dalam pameran tahun ini.

"Kini semikonduktor buatan kami sudah hampir setenar tulip kami," ucap Rutte.