1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Orangtua Asuh bagi Makam Bersejarah

Alexandra Jarecka1 Desember 2014

Di Jerman ada sekitar 6000 pemakaman bersejarah. Jika tidak ada lagi anggota keluarga yang mengurus kuburan yang telah sangat tua tersebut, maka pemerintah kota setempat lah yang menanggung biaya pemeliharaannya.

https://p.dw.com/p/MFvf
Foto: picture-alliance/Hans-Joachim

Anggaran pemiliharaan pemakaman sangat sedikit. Padahal seringnya, makam bernilai sejarah termasuk kategori bangunan yang dilindungi, yang berarti tidak boleh diubah atau diganti. Untuk mengatasi masalah biaya, munculah usulan agar ada pihak-pihak tertentu yang menjadi semacam bapak atau ibu asuh yang nantinya mengurus perawatan kuburan-kuburan tersebut.

Bonn memiliki 300 ribu penduduk dan 40 kompleks pemakaman. Setengahnya termasuk kategori bangunan bersejarah yang dilindungi pemerintah kota. Salah satu pemakaman yang terkenal adalah Alter Friedhof atau Pemakaman Tua yang dibangun tahun 1775 dan terletak di tengah kota. Pohon-pohon tua dan batu-batu nisan yang indah membuatnya tampak cocok untuk motif lukisan. Semenjak pemakaman ini dinyatakan tertutup pada akhir abad ke 19, tidak ada yang mau mengurusnya secara serius. Hingga tahun 1970 terbentuklah perhimpunan sahabat dan penyokong Alte Friedhof.

Erika Zander, pemimpin perhimpunan dan ahli sejarah seni semenjak 20 tahun mendukung upaya merawat kuburan kuburan tua mengatakn, "Sebagai sebuah perhimpunan kami berusaha untuk terus mempromosikan proyek ini. Karena menurut kami, dengan cara ini lah kuburan ini punya kesempatan untuk bertahan. Setiap ada yang mau menjadi bapak ibu asuh berarti ada kuburan yang dirawat. Mereka membantu kompleks pemakaman. Kuburan ini seperti dihidupkan kembali. Bapak ibu asuh turut mengurus tanaman di sekitar makan dan mengambil alih biaya restorasi."

Setelah seorang bapak atau ibu asuh telah memilih kuburan yang akan disokongnya, maka akan dikeluarkan kontrak pengasuhan oleh pemerintah kota Bonn, yang mewajibkan mereka untuk merawat dan membayar biaya yang dibutuhkan kuburan tersebut. Nilai sejarahnya pun harus dijaga. Kontrak tersebut biasanya untuk jangka waktu 30 hingga 50 tahun.

Tak semua merupakan kuburan mewah. Ada juga kuburan biasa, yang nisan batunya hanya perlu sesekali disikat. Biaya perawatannya sekitar 500 Euro atau 7 juta Rupiah dalam setahun. Tetapi ada juga batu nisan yang restorasinya menelan biaya sebesar 10 ribu Euro atau bahkan lebih. Tetapi Erika Zander menjamin, walau pun harus mengeluarkan uang sebanyak itu, keuntungan tetap berada di tangan bapak dan ibu asuh. "Tentu saja keuntungannya adalah bahwa pihak tersebut berhak dimakamkan di pemakaman yang telah tutup, yang sebenarnya sejak tahun 1884 tidak lagi menerima kuburan baru."

Hal lain yang juga menarik minat warga Bonn adalah sosok sosok terkenal yang dimakamkan di Alter Friedhof. Diantaranya ada komponis terkenal Robert Schumann dan istrinya Clara. Lalu ada istri penyair Friedrich Schiller, ibu komponis Ludwig van Beethoven dan kekasih Richard Wagner, Mathilde Wesendock. Selain itu para pengunjung Alter Friedhof juga bisa menemukan kuburan-kuburan profesor terkenal asal Bonn yang memiliki batu nisan yang unik. Seperti kuburan Ernst Moritz Arndt dan August Wilhelm Schlegel.

80 persen dari 2800 kuburan di Alter Friedhof masih belum memiliki bapak atau ibu asuh. Sehingga proyek asuh ini hanya menutup sedikit dari biaya perawatan pemakaman tersebut. Setelah proyek berjalan selama 20 tahun, baru ada 80 bapak ibu asuh bagi Alter Friedhof. Dan angka ini semenjak beberapa waktu tidak bertambah lagi. Walau pun demikian, para pengelola proyek, seperti perhimpunan teman dan penyokong Alten Friedhof, yakin, bahwa masih akan ada pencinta kuburan-kuburan bersejarah yang akan membantu terjaga dan terawatnya pemakaman yang terletak di tengah-tengah kota Bonn ini.