1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obat Dugem Bantu Pasien Depresi

6 April 2014

Suatu hari nanti, ketamin bisa digunakan untuk membantu penderita depresi parah, demikian menurut para ilmuwan Inggris yang memberikan infus narkotika yang dijuluki "K-khusus" itu kepada pasien.

https://p.dw.com/p/1Bc0B
Foto: Artem Furman - Fotolia.com

Para peneliti yang menguji obat tersebut kepada 28 orang dengan gangguan depresi menemukan, ketamin cepat membantu meringankan kondisi beberapa pasien - dan membuat beberapa dari mereka benar-benar pulih kembali hingga beberapa minggu.
"Temuan ini merupakan satu terobosan dan menarik, dan itu adalah sebuah mekanisme. Tapi itu tidak akan menjadi pengobatan rutin," ujar Rupert McShane, seorang psikiater dan peneliti di Oxford University yang memimpin penelitian itu kepada wartawan.

Dia mengatakan penemuan bahwa ketamin efektif - bahkan untuk jangka pendek - sudah cukup menjadi harapan baru bagi beberapa pasien dalam penelitian ini – yang banyak di antaranya di masa lalu mempertimbangkan ingin bunuh diri.

"Kami telah melihat perubahan yang luar biasa pada orang yang sudah parah depresinya selama bertahun-tahun….," Kata McShane."

Bisa kambuh

Meskipun banyak dari mereka kambuh dalam waktu satu atau dua hari, hampir sepertiga dari mereka merasakan manfaat yang berlangsung setidaknya selama tiga minggu, kata peneliti. Sebanyak 15 persen dari pasien yang diteliti tidak kambuh selama lebih dari dua bulan.

"Kita sekarang perlu membangun pengalaman klinis dengan ketamin pada sejumlah kecil pasien yang dipantau dengan cermat," papar McShane. "Dengan mencoba infus yang berbeda dan menambahkan obat lain, kami berharap dapat menemukan cara sederhana untuk memperpanjang efek dramatisnya."

Ketamin adalah obat medis berlisensi, yang banyak digunakan sebagai anestesi dan untuk menghilangkan rasa sakit. Tetapi juga digunakan sebagai narkoba.

McShane mengatakan dosis yang digunakan sangat berbeda. Pengguna yang sering mengkonsumsi obat ini beberapa gram sehari, dapat menderita masalah kandung kemih yang berat serta gangguan fungsi otak. Sedangkan dosis yang digunakan dalam penelitian ini tidak lebih dari 80 miligram setiap minggu di bawah pantauan rumah sakit.

Pengembangan oleh perusahaan obat

Beberapa tim peneliti di seluruh dunia telah mempelajari potensi ketamin dalam depresi. Obat anti depresi yang tersedia saat ini seperti Prozac dan Seroxat kerap gagal untuk merespon pasien dengan kondisi kejiwaan.

Perusahaan obat raksasa obat AS Johnson & Johnson kini sedang mengembangkan bentuk intranasal dari obat, yang disebut esketamine. Penelitiannya kini pada tahap pertengahan percobaan dan pihak mereka mengatakan sejauh ini hasilnya telah menjanjikan.

Produsen obat Swedia AstraZeneca juga telah melakukan uji coba tahap awal pada obat ketamin - tapi memilih untuk menghentikan setelah hasilnya mengecewakan.

Pengalaman pasien yang diteliti

Dalam penelitian yang dilakukan di Oxford, 28 pasien yang depresi dirawat selama tiga minggu dan menerima tiga sampai enam infus ketamin, yang masing-masing berlangsung 40 menit. Tes memori dilakukan beberapa hari setelah infus terakhir. Pasien melaporkan suasana hati mereka sehari-hari.

Hasilnya --yang dipublikasikan dalam Journal of Psychopharmacology -- menunjukkan bahwa tiga hari setelah infus terakhir, skor depresi terbagi dua. Beberapa pasien menggambarkan perasaannya, bahwa mereka mampu berpikir bebas untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Bagi sebagian pasien, pengalaman ini membantu mereka untuk menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan ini memberikan harapan."