1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Perketat Penggunaan Senjata Api

17 Januari 2013

Presiden AS Barack Obama tandatangani 23 perintah eksekutif dan menuntut pengawasan lebih ketat penggunaan senjata api. Anggota Republik dan lobi senjata menentang keras rencana itu.

https://p.dw.com/p/17LYb
Barack Obama tandatangan aturan penggunaan senjata api
Barack Obama tandatangan aturan penggunaan senjata apiFoto: Reuters

Obama menyampaikan rencananya untuk pengawasan senjata api dalam pidato yang emosional. Ia memenuhi janji yang diucapkannya setelah aksi penembakan massal di Newtown.

Obama menandatangani 23 aturan baru untuk meredam aksi kekerasan senjata di Amerika Serikat. Selain itu, Obama menuntut Kongres agar menyetujui undang-undang yang lebih ketat untuk kepemilikan senjata api.

”Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Saya akan melakukan segala upaya,” kata Obama menuntut Kongres agar menyetujui undang-undang yang lebih ketat untuk membatasi kepemilikan senjata api.

"Adalah tugas utama masyarakat untuk menjaga keselamatan anak-anak", kata Obama. Dia juga menambahkan, kalau satu nyawa saja dapat selamat dengan mengurangi kekerasan senjata api, adalah tugas negara untuk memerangi kekerasan senjata api.

Perintah eksekutif yang dikeluarkan Obama tidak perlu persetujuan Kongres. Aturan itu menginstruksikan semua lembaga pemerintah menyiapkan data untuk mencegah ”orang yang berbahaya” mendapatkan senjata api. Obama mengusulkan adanya pengawasan lebih ketat terhadap calon pembeli senjata.

Saat ini, penjual senjata api yang punya lisensi memang melakukan cek latar belakang calon pembeli. Tapi penjual senjata di pameran-pameran senjata api tidak perlu melakukan pengecekan semacam itu. Penjualan sekitar 40 persen senjata api di AS, saat ini dilakukan tanpa pemeriksaan latar belakang pembeli.

Ditentang Keras

Obama selanjutnya mengusulkan pelarangan senjata serbu. Ia sadar tuntutannya akan mendapat penentangan keras di Kongres. ”Ini akan sulit,” kata Obama memperingatkan publik Amerika Serikat.

Kampanye pro senjata di Washington
Kampanye pro senjata di Gedung PutihFoto: picture-alliance/dpa

Dia menegaskan, akan ada pengamat dan politisi serta pelobi publik yang punya kepentingan tertentu yang akan mengecam keras. Mereka akan mengatasnamakan kebebasan. Di belakang layar, mereka akan melakukan segalanya untuk menghentikan semua langkah pembaruan dan memastikan bahwa tidak ada yang berubah.

Obama menekankan, ia tidak menentang hak kepemilikan senjata api bagi warga Amerika Serikat yang tertera dalam konstitusi.

Asosiasi Senjata Nasional, NRA, segera mengecam langkah Obama dan memperingatkan, bahwa kebijakan yang diusulkan Obama hanya akan berdampak pada warga yang selama ini patuh pada hukum. ”Anak-anak kita tetap akan terancam dan akan terjadi lebih banyak tragedi”.

Beberapa anggota Republik yang terkenal juga langsung bereaksi. ”Senjata api selalu membutuhkan jari yang menarik pelatuknya,” kata Gubernur Texas Rick Perry. ”Kejahatan memenuhi dunia, mari kita kembali ke rumah ibadah dan berdoa agar mendapat pertolongan.”

Senator Republik Marco Rubio menyatakan, senjata bukan masalahnya. Yang jadi masalah adalah penjahat dan orang-orang yang sakit mental.

Obama berpidato didampingi oleh 4 orang anak, yang mewakili ratusan anak-anak yang menulis surat kepadanya setelah tragedi di Newtown. ”Ini adalah tugas utama kami sebagai masyarakat, melindungi anak-anak. Dalam hal inilah kita akan dinilai. Biarlah suara mereka membuat kita berubah,” ucap Obama.

HP/AS (rtr, afp, ap)