1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Janji Hormati Kedaulatan Afghanistan

21 November 2013

Presiden Barack Obama mengirim surat kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang berisi janji bahwa Amerika akan menghormati ”Kedaulatan rakyat Afghanistan“ di bawah kesepakatan baru dalam bidang keamanan.

https://p.dw.com/p/1ALxO
Foto: veneratio/Fotolia

Obama juga mengatakan militer AS tidak akan melakukan penggerebekan di rumah-rumah penduduk kecuali dalam “keadaan luar biasa“ yang melibatkan resiko bagi warga Amerika. Penggerebekan merupakan isu yang sensitif di kalangan rakyat Afghanistan.

Surat Obama ini tiba sehari setelah Karzai dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyepakati kerangka kerjasama keamanan baru yang akan mengatur hubungan diantara kedua negara setelah misi keamanan internasional yang dipimpin Amerika, keluar dari negara itu secara resmi pada akhir tahun depan. Kerjasama ini akan bisa membuka jalan bagi ribuan tentara Amerika untuk melatih dan membantu pasukan keamanan Afghanistan setelah misi pasukan internasional berakhir.

Kesepakatan yang diumumkan Rabu itu masih jauh dari komplit dan kini sedang dibahas di Loya Jirga, yang terdiri dari 2.500 anggota dewan tetua adat yang mempunyai hak untuk merevisi atau menolak klausul dalam rancangan kesepakatan tersebut.

Tapi Karzai membuat situasi menjadi rumit ketika ia mengatakan kepada Loya Jirga bahwa setelah mereka dan parlemen menyetujui kesepakatan, maka itu harus ditandatangani setelah pemilihan umum yang akan digelar musim semi tahun depan.

Keputusan mendadak Karzai untuk menunda penandatanganan perjanjian hingga setelah 5 April mendatang muncul bersamaan dengan dukungannya kepada Kesepakatan Keamanan Bilateral dalam pidatonya di hadapan Loya Jirga.

Perkembangan itu akan menjadi penghambat kesepakatan karena Amerika telah mengatakan bahwa mereka ingin kesepakatan itu dibuat sesegera mungkin untuk memberikan waktu bagi para perencana di Amerika dan NATO untuk mempersiapkan kehadiran mereka di negara itu setelah 2014. Amerika ingin kesepakatan itu ditandatangani pada akhir Oktober.

Dalam suratnya kepada Karzai, Obama menulis, ”Kami berharap menyelesaikan perjanjian ini segera.”

Hormati warga Afghanistan

Bagi Amerika, hanya pemerintah Obama yang perlu menyetujui kesepakatan, tapi mereka bisa menolak perubahan yang dibuat para pejabat Afghanistan. Jika yang terakhir itu terjadi, maka itu akan membuka opsi bagi AS untuk menarik semua pasukannya dari Afghanistan.

Kesepakatan itu akan memberi Amerika sebuah dasar hukum untuk tetap mempunyai pasukan di Afghanistan setelah 2014, dan juga memperbolehkan mereka untuk mempunyai pangkalan di seluruh negeri.

Obama mencatat keprihatinan Karzai tentang keamanan dan privasi rakyat Afghanistan.

”Seiring waktu, dan terutama di masa lalu, kami telah melipatgandakan upaya untuk memastikan bahwa rumah-rumah warga Afghanistan dihormati oleh pasukan kami dan operasi-operasi kami akan dilakukan sesuai dengan hukum anda (Afghanistan),“ tulis Obama. “Kami akan terus melakukan semua upaya untuk menghormati kesucian dan martabat orang Afghanistan di rumah mereka dan dalam kehidupan keseharian mereka, sebagaimana perlakuan kami kepada warga kami sendiri.“

Kesepakatan itu dirancang untuk berlaku hingga akhir 2024 atau lebih lama dari itu, dan bisa dihentikan oleh kesepakatan bersama atau sesuai permintaan salah satu pihak dengan syarat disampaikan dua tahun sebelumnya.

Menurut jadwal, pasukan internasional secara berangsur-angsur meninggalkan Afghanistan hingga akhir 2014.

Para pejabat AS belum secara resmi mengungkapkan jumlah anggota pasukan yang ingin tetap mereka pertahankan setelah 2014, jika kesepakatan itu disetujui kedua pihak. Tapi para pejabat Amerika dan NATO menyebut mereka bisa mempertahankan antara 8.000 hingga 12.000 tentara di sana. Dari jumlah itu, AS diharapkan bakal menyediakan tak lebih dari 8.000 tentara. Afghanistan kini menghadapi ancaman keamanan dari kelompok pemberontak militan Taliban.

ab/hp (afp,ap,rtr)