1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nyamuk di Jerman Semakin Berbahaya

Judith Hartl18 Juli 2013

Nyamuk semakin merasa betah di Jerman. Tidak hanya nyamuk lokal, tapi juga nyamuk eksotis. Ini karena suhu semakin hangat dan iklimnya semakin lembab. Masalahnya, nyamuk membawa penyakit berbahaya.

https://p.dw.com/p/199gs
Archiv - HANDOUT - Eine asiatische Buschmücke sitzt am 23.09.2005 auf einem Finger. Diese Mücke verbreitet sich in Deutschland, vorallem im Süden von Nordrhein-Westfalen und im Norden von Rheinland-Pfalz und ist Überträger des in Einzelfällen tödlichen West-Nil-Virus. Foto: James Gathany / epa/ Centers for Disease Control / HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES (zu dpa «Gefährliche asiatische Buschmücke erobert Deutschland» vom 19.11.2012 - Redaktionshinweis: Verwendung nur zu redaktionellen Zwecken bei vollständiger Quellenangabe) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Asiatische BuschmückeFoto: dpa/James Gathany / epa/ Centers for Disease Control

Nyamuk jantan tidak berbahaya. Hewan ini tidak menggigit jadi bisa dibiarkan hidup. "Mereka dikenali lewat antenanya yang berbulu", jelas Sven Kimpel, ahli parasit dari Senkenberg Gesellschaft. Nyamuk betina yang patut diwaspadai. Mereka menggigit dan menghisap darah semampunya. Usai menghisap darah, bobot nyamuk dua kali lebih berat dari sebelumnya. Mereka menghisap dua hingga lima miligram darah untuk memperoleh protein penting bagi telurnya yang memastikan keberlangsungan reproduksi nyamuk.

Nyamuk Sang Pembawa Penyakit

Bahayanya, saat menghisap darah nyamuk bisa menularkan virus, parasit atau cacing dan penyakit sepert malaria, demam dengue, dan chikungunya. Nyamuk penyebab penyakit kebanyakan berasal dari Afrika, Asia atau Amerika Selatan. Egbert Tannich dari Bernhard-Nocht-Institut menjelaskan, hewan tersebut membutuhkan iklim yang hangat dan lembab, karena "jika cuaca panas, virus berkembang biak secara lebih cepat di dalam tubuh nyamuk."

Dengue-Fieber - Mücke
Demam berdarah dengue merenggut nyawa di AsiaFoto: picture-alliance/dpa

Nyamuk tropis kerap terbawa secara tidak sengaja ke Eropa atau Jerman. Ini bisa dibuktikan oleh Egbert Tannich dan koleganya Sven Kimpel. Mereka mengumpulkan lebih dari 75.000 nyamuk dari 55 lokasi di Jerman dalam dua tahun terakhir. Secara keseluruhan ada 50 jenis nyamuk lokal dan eksotis. Di wilayah tertentu ada nyamuk 'pendatang' yang memang sudah menetap di sana dan ada juga beberapa jenis nyamuk yang hanya sesekali muncul. Data yang diperoleh ditampilkan dalam situs Mückenatlas atau peta nyamuk di internet.

Salahkan Globalisasi dan Perubahan Iklim

Banyak nyamuk eksotis dibawa oleh para turis dan pengusaha ke seluruh dunia dan dengan demikian semakin sering "mendarat" di Jerman. Biasanya nyamuk bertahan untuk beberapa waktu, lalu kemudian menghilang setelah musim dingin. Tapi di Jerman, suhunya semakin hangat dan musim dingin semakin singkat, jelas Sven Kimpel. "Suhu rata-rata di wilayah tertentu sangat tinggi dan lebih lembab. Ini kondisi ideal bagi nyamuk."

Tidak hanya nyamuk eksotis yang dikhawatirkan oleh para ilmuwan. "Nyamuk lokal juga merasa nyaman dengan cuaca seperti ini. Sekarang saja, mereka sudah memproduksi beberapa generasi dalam setahun." Nyamuk lokal juga bisa membawa bibit penyakit berbahaya. Ini tengah diteliti oleh Tannich dan Kimpel.

Die Stechmücke breitet sich in der Schweiz und in Baden-Württemberg aus
Nyamuk lokal juga bisa berbahayaFoto: idw/C. Kaufmann

Baru-baru ini mereka untuk pertama kalinya menemukan larva cacing bulu anjing pada nyamuk Jerman. Parasit ini sebenarnya berasal dari Afrika, Asia dan Eropa Selatan. Cacing pita yang tidak berbahaya ini hidup di jantung anjing, musang, dan rubah. Jika nyamuk menghisap darah hewan yang terinfeksi, maka bibitnya bisa ditularkan pada manusia yang ia gigit setelahnya. Walau ini pada dasarnya tidak berakibat fatal, karena kebanyakan cacing cepat mati.

Tetap saja penting untuk mengamati secara seksama, hewan eksotis apa yang ada di Jerman dan bisa berkembang biak di sini. Sven Kimpel juga yakin, "dalam 10 hingga 50 tahun ke depan penyakit infeksi yang ditularkan oleh serangga penghisap darah akan semakin banyak di Eropa, khususnya Jerman."