1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Morsi: Mesir Tak Akan Pernah Stabil

13 November 2013

Presiden terguling Mesir Mohammed Morsi menuduh komandan militer yang menjatuhkannya sebagai pengkhianat, sambil mengatakan negara itu tidak akan pernah kembali stabil sampai kudeta dibatalkan.

https://p.dw.com/p/1AGVr
Foto: picture-alliance/dpa

Pernyataan itu adalah bagian dari upaya Morsi untuk menggerakkan para pendukungnya, sejak ia kembali muncul di pengadilan. Selama ini, Morsi ditahan di tempat rahasia, dan tidak diperbolehkan oleh pihak militer untuk berkomunikasi dengan dunia luar, sejak presiden dari kelompok Islamis itu digulingkan pada 3 Juli yang lalu.

Morsi telah dipindahkan ke penjara biasa pekan lalu setelah menjalani persidangan pertama, di mana ia menjadi terdakwa utama atas tuduhan menghasut pembunuhan. Pada saat itulah, ia mempunyai kesempatan pertama untuk bertemu dengan para anggota tim pengacara dari kelompok Ikhwanul Muslimin – yang membacakan pesan bagi rakyat Mesir yang dibuat Morsi.

Morsi kembali diperbolehkan muncul setelah situasi berubah drastis akibat pengejaran dan penghancuran yang dilakukan aparat keamanan terhadap organisasi Ikhwanul Muslimin, yang kini kembali dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Ribuan pemimpin organisasi Islamis itu telah ditangkap dan ratusan lainnya tewas terbunuh. Pemerintahan baru yang didukung militer kini sedang mendorong proses transisi dengan mengajukan rencana mempercepat pemilihan presiden dan anggota parlemen baru pada awal tahun depan.

Setelah pemberantasan, gerakan protes dari para pendukung Morsi menurun drastis dan kini berubah menjadi diskusi-diskusi kecil diantara mereka, terutama di dalam kampus.

Para pejabat keamanan, bagaimanapun, cemas bahwa protes akan menguat, dan untuk mengantisipasi agar kemarahan tidak meluas, pemerintah pada hari Rabu mencabut status keadaan darurat dan jam malam yang telah berlangsung tiga bulan.

Jenderal Sissi berkhianat

Pernyataan Morsi, memuji para demonstran atas “ketabahan” mereka dan bersumpah bahwa kudeta itu akan berbalik.

“Kudeta telah mulai berantakan dan akan terguling menghadapi ketabahan rakyat Mesir,“ kata dia dalam pernyataan yang dibacakan oleh para kuasa hukumnya dalam konferensi pers.

Mursi mengatakan, Menteri Pertahanan Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi, yang mengomandoi militer, telah melanggar sumpah kesetiaan dan “berkhianat kepada Tuhan“ dan “mengkhianati seluruh bangsa dengan mendorong perpecahan diantara rakyat Mesir.“

Ia juga mengatakan bahwa Mesir tidak akan stabil sampai “kudeta militer dihapuskan dan mereka yang bertanggung jawab menumpahkan darah rakyat Mesir mempertanggung jawabkan perbuatannya.“

Gugatan administratif

Dalam pengadilan atas dirinya, Morsi sejauh ini menolak didampingi kuasa hukum, berkeras bahwa ia masih presiden yang sah dan bahwa proses pengadilan atas dirinya tidak sah. Pengacara Ikhwanul Mohammed el-Damati mengatakan dalam konferensi pers hari Rabu bahwa sejauh ini posisi Morsi tidak berubah dalam soal itu.

Tim pengacara Ikhwanul Muslimin kini sedang mengusahakan langkah hukum melawan kudeta dan mereka yang berada di balik itu, kata el-Damati.

Ketika ditanya apa langkah hukum yang Morsi dan timnya pikir bisa diambil untuk membatalkan kudeta, el-Damati mengatakan, “Ini adalah masalah pelik.“ Salah satu kemungkinan adalah mengajukan gugatan di pengadilan administratif dengan alasan bahwa keputusan yang diambil Jenderal el-Sissi adalah “tidak sah dan harus dibatalkan.“

ab/hp (afp,ap,rtr)