1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mujahidin Indonesia Timur Bantai Seorang Petani

22 September 2014

Sebuah kelompok militan Indonesia yang dipimpin oleh buronan teroris paling dicari mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan brutal atas seorang petani yang dituduh sebagai informan polisi.

https://p.dw.com/p/1DGou
Foto: Fotolia/Iv Mirin

Mujahidin Indonesia Timur, yang dipimpin ekstremis yang dikenal sebagai Santoso, mengatakan mereka telah membunuh Fadli – 50 tahun – di sebuah kawasan di Sulawesi Tengah, yang terkenal sebagai basis para militan.

Menurut polisi, lima laki-laki, beberapa diantaranya memakai tutup wajah dan kepala berwarna hitam, menyeret korban keluar dari rumahnya pada Kamis (18/9) malam pekan lalu dan memotong lehernya hingga hampir putus. Polisi masih memburu para pelaku.

“Kami telah membantai seorang warga desa,“ demikian pernyataan Mujahidin Indonesia Timur yang dirilis melalui situs kelompok Islamis tersebut beberapa hari yang lalu.

Pembunuhan ini “terkait ulah kafirnya memberikan informasi kepada yang terkutuk, Densus 88 (satuan anti-teror kepolisian) yang mengakibatkan serangan terhadap kami, dan membunuh dua saudara kami,“ kata mereka dalam pernyataannya.

Masih belum jelas serangan mana yang mereka maksud, meski polisi secara rutin melakukan penggerebekan atas para tersangka militan di kawasan itu.

Juru bicara kepolisian nasional Boy Rafli Amar, hari Senin (22/9) mengatakan bahwa pihak berwenang tidak bisa mengkonfirmasi apakah Fadli dibunuh oleh para militan. Namun ia menambahkan: “Ini ada modus operandi yang biasa dipergunakan kelompok-kelompok teror.”

Komplotan Santoso dianggap bertanggungjawab atas sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa hari setelah empat orang asing, yang diidentifikasi oleh polisi berasal dari kelompok minoritas Muslim Uighur di Cina, ditangkap di Sulawesi Tengah ketika mereka diduga berencana menemui Santoso dan menerima pelatihan militan. (Baca: Tersangka Teroris Asing di Poso Berasal Dari Uighur)

Polisi sedang menyelidiki apakah mereka punya keterkaitan dengan kelompok Islamic State atau ISIS yang kini menguasai wilayah besar di Irak dan Suriah. Santoso sebelumnya dilaporkan telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS.

ab/cp (afp, ap, rtr)