1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Minyak Ikan Tidak Bantu Penderita Sakit Jantung

9 Mei 2013

Konsumsi ikan baik untuk kesehatan jantung. Tapi, menurut para peneliti, kapsul minyak ikan tidak menguntungkan pasien yang beresiko terkena penyakit jantung dan tengah dalam pengobatan.

https://p.dw.com/p/18Uqb
Foto: Robinson / Fotolia

Penelitian mulai dilakukan tim ilmuwan Italia tahun 2010 dengan 12.513 pasien. Tim dipimpin Mario Negri dari Societa Prodotti Antibiotici di Milan. Kelompok percobaan dibagi dua. Setengahnya mengkonsumsi 1 gram suplemen minyak ikan yang kaya akan asam lemak Omega-3 dan sisanya mengkonsumsi placebo dalam bentuk minyak zaitun.

Menguji Minyak Ikan

Para pasien yang terlibat dalam percobaan beresiko tinggi terkena penyakit jantung karena tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol tinggi, merokok, obesitas dan kondisi lainnya. Kebanyakan telah mengkonsumsi obat penurun kolesterol, aspirin dan obat lainnya yang bisa mengurangi resiko masalah jantung.

Pada awalnya, peneliti hendak membandingkan angka kematian, serangan jantung dan stroke dari kedua kelompok tersebut. Tapi jumlahnya lebih sedikit dari perkiraan semula. Jadi mereka mulai mengamati berapa lama waktu yang diperlukan hingga salah seorang mengalaminya atau harus dirawat di rumah sakit karena masalah jantung.

Gericht Luccio alla panna acida
Ikan tetap dianjurkan untuk kesehatan jantungFoto: Fotolia/Comugnero Silvana

Berdasarkan uji klinik sebelumnya, suplemen Omega-3 dikatakan bisa mengurangi resiko kardiovaskuler bagi pasien yang menderita penyakit jantung atau telah mengalami serangan jantung. Organisasi kesehatan American Heart Association menyarankan konsumsinya hanya bagi pasien yang memiliki kadar lemak triglyceride di dalam darah.

Pil Bukan Solusi Cepat

Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan suplemen minyak ikan tidak membantu mencegah fibrilasi atrium (AF), masalah yang berhubungan dengan ritme detak jantung. Kurang dari 12 persen pasien dari kedua kelompok, 11,7 persen kelompok Omega-3 dan 11,9 persen kelompok placebo, mengalami stroke.

Para peneliti menyimpulkan, "Konsumsi dosis harian asam lemak Omega-3 oleh pasien dengan berbagai faktor resiko kardiovaskuler tidak mengurangi kematian dan kelainan karena masalah kardiovaskuler." Hasil penelitian dipublikasikan Kamis (09/05/13) di New England Journal of Medicine. Produsen suplemen minyak ikan turut mendanai percobaan tersebut.

Organisasi Heart Association menyarankan untuk mengkonsumsi ikan setidaknya dua kali dalam seminggu. Ikan dianggap turut membantu mencegah penyakit jantung. "Mereka yang lebih banyak makan ikan, cenderung juga lebih banyak mengkonsumsi makanan yang sehat bagi jantung dan terlibat dalam aktivitas fisik." Alice Lichtenstein dari Universitas Tufts di Boston menambahkan, hasil penelitian menunjukkan, manusia tidak bisa bergantung pada pil untuk membenahi pola makan yang buruk.

vlz/hp (ap, afp)