1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Jerman Keluar dari Kundus

Nabila Karimi-Alekozai8 Oktober 2013

Militer Jerman Bundeswehr mulai ditarik dari provinsi Kundus, Afghanistan. Penduduk di kawasan itu khawatir dengan masalah keamanan setelah ditinggalkan pasukan asing.

https://p.dw.com/p/19vfs
Foto: picture-alliance/dpa

Penduduk di Kundus sudah terbiasa berpapasan dengan tentara Jerman yang sedang bertugas di wilayah itu. Namun sejak awal minggu ini, tentara Jerman ditarik dari pangkalannya. Penjagaan keamanan diserahkan kepada aparat lokal Afghanistan. Banyak penduduk Kundus mengaku cemas. "Tanpa bantuan militer dari Jerman, kami tidak bisa melangkah jauh", kata Abdullah Rasoli yang memimpin sebuah LSM di Kundus.

Di beberapa distrik di luar Kundus, kelompok bersenjata Taliban diberitakan sudah mulai mendominasi. Selain itu ada beberapa kelompok kriminal bersenjata yang beroperasi. "Ini yang membuat penduduk Kundus takut", tutur Rasoli. "Saya ingat, waktu tentara Jerman datang, situasi langsung berubah menjadi lebih aman." Jika situasi aman, orang-orang bisa mulai memikirkan masa depan.

Ekonomi Membaik

Kedatangan tentara Jerman juga memperbaiki situasi ekonomi masyarakat. Banyak jalan dan sekolah yang dibangun dan diperbaiki. Mereka yang punya ketrampilan mendapat pekerjaan atau pendidikan lanjutan. Kehadiran para tentara meningkatkan penghasilan para pengusaha dan pedagang kecil.

Mahboba Heider memiliki sebuah pabrik tekstil kecil dengan sekitar 20 pegawai perempuan. Tentara Jerman sering membeli pakaian tradisional sebagai cinderamata untuk dibawa kembali ke Jerman. "Tapi sejak satu tahun, situasi makin tidak aman. Tidak banyak tentara yang keluar dari markasnya dan berbelanja di sini", keluh Heider. Apalagi kalau para tentara ditarik dari Kundus. Heider tidak yakin, apa dia bisa melanjutkan usahanya dan mempertahankan para pekerjanya.

Badan Kerjasama Internasional Jerman, IZ,berusaha mengantisipasi dampak penarikan pasukan dari Kundus. Ada berbagai proyek kerjasama pembangunan yang sudah dimulai. GIZ akan melanjutkan kegiatan di Afghanistan Utara sampai tahun 2016. Masalah keamanan memang menjadi faktor penting. "Elemen terpenting dalam konsep keamanan adalah penerimaan masyarakat, sehingga proyek-proyek pembangunan bisa dilanjutkan menurut rencana", kata Peter Palesch, koordinator GIZ di Afghanistan.

Kecemasan Pekerja Lokal

Banyak pekerja Afghanistan yang dulu bekerja dengan Bundeswehr sekarang cemas. Selain kehilangan pekerjaan, mereka juga sering menghadapi ancaman dari Taliban. Selain itu, banyak juga geng kriminal yang memeras mereka. "Jika mereka tahu, saya pernah bekerja dengan orang-orang asing, mereka bisa membunuh saya", kata seorang penerjemah yang minta namanya dirahasiakan.

Beberapa bulan lalu, para pekerja lokal menggelar unjuk rasa di depan pangkalan militer Bundeswehr di Kundus. Mereka minta nasibnya diperhatikan. Pemerintah Jerman berjanji akan membantu. Jurubicara Bundeswehr di Afghanistan, Marco Schmidt menerangkan, mereka yang mencemaskan keselamatan diri dan keluarganya bisa mengajukan permohonan visa ke Jerman. Aturan ini berlaku bagi semua pekerja lokal yang bekerjasama dengan lembaga Jerman di Afghanistan.

Tapi ada juga penduduk Afghanistan yang berharap, situasi akan membaik setelah penarikan pasukan asing. "Mungkin setelah pasukan asing ditarik, tidak ada lagi alasan bagi kelompok-kelompok lokal untuk berperang", kata Heidar, Ketua Yayasan Budaya Paserlei. Menurut dia, ada juga penduduk lokal yang berpendapat, pasukan asing tidak membawa banyak perubahan. Jadi mereka berharap, dengan keluarnya tentara asing, situasi bisa menjadi lebih tenang.