1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Siap Gempur Penyelundup Manusia

19 Mei 2015

Uni Eropa bergegas siapkan operasi militer tumpas penyeludup manusia di Libya. Tapi sebuah mandat PBB masih ditunggu dan penguasa di Libya sudah menolak. Sementara arus pengungsi lewat Turki ini makin marak.

https://p.dw.com/p/1FRnC
Foto: Reuters/I. Zitouny

Sebuah operasi militer Uni Eropa untuk menumpas penyelundup manusia di Libya kemungkinan sudah dilancarakan bulan Juni mendatang. Eropa memang terkesan ngebut, menanggapi krisis pengungsi lewat Laut Tengah yang sudah berlangsung beberapa tahun.

Tapi untuk menggelar aksi militer yang juga memasuki perairan negara lain, diperlukan sebuah mandat PBB. "Hal ini masih akan diajukan ke Dewan Keamanan", ujar petugas urusan luar negeri Uni Eropa, Frederica Mogherini. Dia juga menyebutkan, selain itu diperlukan persetujuan pemerintah Libya.

Misi militer EUNAVFOR itu bertujuan memutus rantai bisnis penyelundup manusia dari Afrika Utara lewat Laut Tengah ke Eropa. Markas operasi ditunjuk Roma dengan dikomandani Laksamana Madya Enrico Credendino. Biaya operasi dianggarkan sekitar 12 juta Euro setahun. Operasi militer akan dilancarkan dari udara atau dari laut dengan serangan kapal perang ke kawasan Libya. Uni Eropa menegaskan tidakaakan mengerahkan pasukan darat memasuki kawasan Libya.

Libya menolak opsi militer

Sementara ini, penguasa Libya di Benghazi yang diakui masyarakat internasional sudah bereaksi menolak rencana itu. "Kami tidak akan menerima keputusan tersebut dan menolak semua bentuk pelanggaran kedaulatan dan perbatasan Libya", ujar jurubicara pemerintah Hatem al Uraiby kepada kantor berita Jerman dpa. Al Uraiby juga menyebutkan, opsi militer untuk menghancurkan perahu di perairan Libya dinilai tidak manusiawi.

Situasi di Libya masih kacau karena ada dua pemerintahan dan parlemen yang bersaing meminta pengakuan keabsahan internasional. Juga diketahui terdapat beberapa kelompok milisi bersenjata yang bekerjasama dengan bandit penyelundup pengungsi ke Eropa. Kebanyakan perahu bobrok yang dijejali pengungsi melebihi kapasitasnya diluncurkan ke Laut Tengah dari kawasan Libya.

Belum lagi operasi militer Eropa itu dimulai, pasukan penjaga pantai bersama Eropa, Frontex melaporkan makin naiknya arus pengungsi lewat Turki.Juga dilaporkan meningkatknya arus pengungsi lewat darat dari Turki menuju ke perbatasan Bulgaria.

Kritik juga mulai dilontarkan menanggapi opsi militer untuk menuntaslan krisis pengungsi itu. Jerman diwakili menteri bantuan pembangunan Gerd Müller menegaskan, opsi militer tidak akan memecahkan masalah apapun. Sementara organisasi bantuan pengungsi mengritik, aksi militer akan makin menyengsarakan para pengungsi.

as/yf(dpa,afp,rtr,ap)