1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

MH 370 Ditemukan?

21 Maret 2014

Pesawat pertama dari angkatan udara Australia yang dikirim Jumat (21/03) ke lokasi, di mana diduga puing MH370 ditemukan, kembali dengan tangan kosong. Demikian pernyataan pemerintah Australia.

https://p.dw.com/p/1BTjh
Foto: Reuters/Australian Defence Force

Tiga pesawat lainnya masih berada di area untuk membantu memecahkan misteri hilangnya pesawat dari maskapai penerbangan Malaysia Airlines yang sudah berjalan dua pekan. Sebuah pesawat lainnya sedang mencari dua obyek besar yang menurut pengamatan satelit, mengapung di laut di sebelah barat daya Australia.

Wilayah Samudra Hindia itu begitu terpencil, hingga pesawat pencari perlu waktu delapan jam untuk pulang-pergi, dan hanya punya waktu dua jam untuk pencarian.

Masalah Bahan Bakar

Gambar yang dikirimkan satelit menyebabkan munculnya harapan baru, bahwa pesawat penumpang MH 370 akan ditemukan. Pencarian yang dilakukan empat pesawat dalam cuaca buruk Kamis (20/03) tidak menghasilkan apa-apa. Sejauh ini upaya pencarian Jumat (21/03) juga tidak berhasil. P3 Orion dari angkatan udara Australia kemudian kembali ke pangkalan.

Dua pesawat Orion lainnya, dan sebuah pesawat Bombardier Global Express yang bisa menempuh jarak sangat jauh masih menyisir area yang berada sekitar 2.300 km dari pantai barat Australia. Demikian keterangan Badan Keamanan Maritim Australia.

Sebuah pesawat P-8 Poseidon dari angkatan laut AS juga ikut dalam pencarian. Tetapi seperti lainnya, pesawat itu juga hanya punya waktu dua jam sebelum kembali ke Perth, untuk melakukan pencarian karena masalah bahan bakar.

Lisa Martin, juru bicara dari Badan Keamanan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, kondisi cuaca kini sudah membaik dan laut sudah menenang, sehingga penglihatan tidak terlalu terganggu lagi. Marsekal Pertama pada angkatan udara New Zealand Mike Yardley mengatakan, pencarian Kamis sangat terhambat ketika Orion terjebak cuaca buruk. Tetapi ia optimis, tim pencari akan menemukan obyek yang tampak di gambar satelit, kecuali jika obyek itu tenggelam ke dasar laut.

Bantuan Australia, Cina dan Norwegia

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan dalam konferensi pers di Papua New Guinea, pihaknya sudah mengerahkan tenaga untuk mengetahui lebih banyak tentang asal-usul obyek tersebut. Angkatan laut Australia juga mengirim kapal HMAS Success. Tetapi Abbott menambahkan, obyek itu bisa saja ternyata hanya kontainer yang jatuh dari kapal pengangkut.

Abbott mengatakan juga, lokasi obyek itu adalah salah satu area yang paling sulit untuk dijangkau di dunia. Namun ia menegaskan, pihaknya punya tanggung jawab kepada keluarga penumpang dan awak pesawat untuk terus mencari.

Sementara itu, Cina mengirimkan tiga kapal perang dan sebuah kapal pemecah es untuk ikut dalam pencarian. Demikian dinyatakan pemerintah Cina, Jumat (21/03).

Sebuah kapal dagang Norwegia menjawab permintaan bantuan untuk ikut dalam pencarian. Kapal tersebut tiba Kamis (20/03) malam di daerah pencarian dan akan mengadakan pemeriksaan dengan radar dan mengadakan pencarian Jumat (21/03). Demikian keterangan AMSA.

Perkembangan Baru dalam Pencarian

Terlihatnya obyek yang diduga puing pesawat MH 370 oleh satelit menandai perkembangan baru dalam pencarian dan kekhawatiran keluarga penumpang, yang mengkritik pemerintah Malaysia karena dinilai lambat bertindak dan memberikan informasi.

Salah satu obyek yang terlihat satelit panjangnya 24 meter, yang berarti lebih panjang daripada kontainer standar. Sedangkan obyek kedua panjangnya sekitar lima meter.

Sejauh ini, pemerintah Malaysia telah memperhitungkan berbagai penyebab hilangnya MH 370, antara lain pembajakan, sabotase, terorisme atau isu lain yang terkait, misalnya kesehatan mental pilot atau orang lain yang berada di pesawat.

ml/hp (ap, rtr)