1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mesir Adili Karyawan Lembaga Jerman, KAS (1)

Dirk Kaufmann4 Juni 2013

Dua karyawan lembaga Jerman, KAS dituduh mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Bagaimana latar belakangnya?

https://p.dw.com/p/18jWn
Foto: picture-alliance/dpa

Musim semi Arab di Mesir tidak hanya menjatuhkan rejim Husni Mubarak. Berbagai lembaga dan tokoh masyarakat juga tersapu angin revolusi itu. 43 pekerja nirlaba dijatuhi hukuman di Kairo, diantaranya 15 orang asing. Lembaga Jerman Yayasan Konrad Adenauer diperintahkan untuk ditutup.

Jelang akhir 2011, sekitar delapan bulan setelah jatuhnya rejim Mubarak, pasukan polisi Mesir menggerebeg perkantoran KAS di Kairo. Mereka menyita dokumen dan komputer, serta menahan pimpinan kantor Andreas Jacobs dan menginterogasinya selama berjam-jam.

Andreas Jacobs Büroleiter der Konrad-Adenauer-Stiftung Kairo
Andreas JacobsFoto: picture-alliance/dpa

Jacobs dan seorang karyawan KAS lainnya akhirnya dibebaskan sementara, dengan membayar jaminan 500.000 Euro. Keduanya dilarang meninggalkan Mesir. Keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup.

Tuduhan terhadap KAS tak masuk akal. Begitu menurut Hans-Gert Pöttering, Ketua Partai Kristen Demokrat (CDU) yang dekat dengan organisasi itu. Dalam sebuah wawancara pekan lalu Pöttering menegaskan, kiprah KAS di Mesir tak beda dengan 30 tahun lalu, dan dulu tak ada yang mengkritik. Organisasi itu menyelenggarakan pertemuan dan seminar yang berhubungan dengan tema-tema ekonomi sosial, demokrasi, pembangunan negara hukum dan kesetaraan gender.

Tangan Hukum Menjegal Revolusi

Ahli politik Noha El Sebaie, yang bekerja pada LSM Mesir, menduga bahwa lembaga asing menjadi sasaran karena pemerintah Mesir ingin mengkonsolidasikan kekuasaannya. Kepada DW, Juli 2012 ia mengatakan, "Dewan Militer Mesir berusaha sepotong demi sepotong menghancurkan kekuatan revolusioner."

Organisasinya, Nahdet El Mahrousa, "Kelahiran kembali Mesir," berusaha mengembangkan minat orang muda untuk kegiatan sosial dan budaya. Pukulan terhadap ornop-ornop asing juga berimbas pada organisasinya. Ia terpaksa membatalkan sejumlah proyek dan kehadirannya di berbagai konferensi, karena tidak ada dana pendukung dari organisasi asing. “Dari dulu ornop asing menjadi sandaran masyarakat sipil.“

Lengan hukum Mesir juga berusaha menjerat LSM dalam negeri. Ada ratusan LSM yang kini tengah diselidiki oleh kejaksaan, sangat banyak diantaranya yang mendokumentasi pelanggaran Hak Azasi Manusia.

Lalu ada apa dibalik ini? Ikuti bagian kedua "Mesir Adili Karyawan Lembaga Jerman, KAS (2)