1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menyelaraskan Sikap terhadap Yunani

23 Agustus 2012

Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu dengan Presiden Perancis Francois Hollande, Kamis (23/08). Pertemuan diadakan untuk mendiskusikan krisis ekonomi yang sedang dihadapi Yunani.

https://p.dw.com/p/15vNd
epa03319959 (FILE) A file photo dated 08 July 2012 of French President Francois Hollande (R) and German Chancellor Angela Merkel attending the 50th anniversary ceremony of the historical reconciliation meeting between France's President Charles de Gaulle and Germany's Chancellor Konrad Adenauer after World War II, in Reims, France. Germany and France are "determined to do everything" to safeguard the euro, their leaders said 27 July 2012 after speaking on the phone. 'France and Germany are fundamentally committed to the integrity of the eurozone. They are determined to do everything to safeguard it,' German Chancellor Angela Merkel and French President Francois Hollande said in a joint statement. EPA/JACKY NAEGELEN / POOL MAXPPP OUT *** Local Caption *** 50423048 +++(c) dpa - Bildfunk+++
Francois Hollande dan Angela MerkelFoto: picture-alliance/dpa

Merkel dan Hollande akan berbicara lagi dengan PM Yunani Antonis Samaras pekan ini juga. Keduanya akan menegaskan kepada Samaras, Yunani tidak memiliki banyak alternatif dalam pelaksanaan kesepakatan untuk menyelamatkan ekonomi negara. Samaras selama ini berusaha agar negaranya mendapat lebih banyak waktu. Untuk mencegah dampak terlalu besar bagi rakyat Yunani, ia ingin reformasi berjalan selama empat tahun, dan bukan hanya dua tahun.

Pemerintah Jerman yang merupakan koalisi Partai Kristen Demokrat dan Sosialis (CDU/CSU) serta partai liberal FDP sudah menyatakan penolakan. Merkel mengatakan sebelumnya kepada wartawan, ia akan menekankan bahwa semua pihak yang ikut dalam kesepakatan harus menepati janjinya. Dukungan bagi sikap Jerman kemungkinan akan diperoleh Merkel dari mitranya di Perancis, presiden baru dari kubu sosialis Francois Hollande, yang mendiskusikan pengetatan anggaran negara 2013 dalam debat yang dijadwalkan bulan depan.

Greece's Prime Minister Antonis Samaras leads a meeting with officials at the Finance Ministry in Athens, Wednesday, Aug. 8, 2012. The debt-ridden country has promised to slash euro11.5 billion ($14.1 billion) off its 2013-14 budget in order to continue receiving emergency rescue loans from other eurozone countries and the International Monetary Fund. (Foto:Thanassis Stavrakis/AP/dapd)
Perdana Menteri Yunani Antonis SamarasFoto: dapd

Tidak Optimis

Saat ini optimisme tidak mudah ditemukan di pasar uang, bahwa Uni Eropa, terutama Bank Sentral Eropa (ECB), bersedia mengambil banyak tindakan menyangkut kiris utang di zona mata uang Euro. ECB telah meredam desas-desus yang mengatakan institusi itu dapat menjadi penyelamat negara-negara pengguna Euro yang menghadapi krisis, seperti Spanyol dan Italia.

Sementara pemerintah Jerman sudah sangat sering memberikan sokongan bagi negara-negara di zona Euro yang menghadapi krisis, sehingga menolak memberikan kelonggaran bagi Yunani untuk pelaksanakan kesepakatan yang dicapai misi "troika". Misi itu mencakup Uni Eropa, ECB dan Dana Moneter Internasional (IMF). Sedangkan pemerintah Perancis yang berhaluan tengah-kiri berusaha mencari jalan tengah antara politik Hollande, yang juga menginginkan perkembangan ekonomi Yunani, dan kesadaran bahwa pemerintah di Athena harus membatasi pengeluaran di sektor sosial.

Ketua fraksi FDP di parlemen Bundestag, Rainer Brüderle menyatakan, Yunani harus mengurangi defisit anggarannya hingga di bawah 3% akhir 2014 mendatang. Ketua fraksi CDU, Volker Kauder menolak sepenuhnya perubahan tenggat waktu itu. Tetapi Berlin dan Paris mungkin dapat menemukan jalan tengah lewat pertemuan antara Merkel dan Hollande. Jika Jerman tidak bersedia mengubah batas waktu, mungkin akan ada kelonggaran di bidang lain, jika troika menyatakan Yunani telah memenuhi sebagian besar syarat.

Luxembourg's Prime Minister Jean-Claude Junker speaks to the media on the second day of the EU Summit at the EU headquarters in Brussels, Belgium, 22 June 2007. EU leaders meet in Brussels, aiming to agree a mandate to negotiate a treaty reforming the bloc's institutions, replacing the EU constitution rejected by French and Dutch voters in 2005. EPA/OLIVER WEIKEN +++(c) dpa - Bildfunk+++
Ketua zona Euro Jean Claude Junker, yang juga menjadi perdana menteri LuxemburgFoto: picture-alliance/ dpa

Peluang Terakhir

Kepala zona Euro, Jean-Claude Junker mengatakan, Yunani kini memperoleh kesempatan terakhir untuk menghindari kebangkrutan negara. Sedangkan keputusan untuk memberikan lebih banyak waktu tergantung pada hasil pemeriksaan troika. Dalam kunjungannya di Athena Junker menegaskan, masa depan Yunani tergantung pada negara itu sendiri.

Merkel dan Hollande akan berusaha menunjukkan sikap sepandangan dan saling mendukung, seperti yang tampak dalam aliansi "Merkozy", yaitu Merkel dan presiden Perancis sebelumnya, Sarkozy. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert mengatakan, ada isu-isu yang harus disetujui bersama oleh Jerman dan Perancis. Itu mencakup antara lain masalah Yunani serta perkembangan selanjutnya di bidang ekonomi dan mata uang Euro. Pernyataan serupa diberikan pihak Perancis. Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, yang harus dibicarakan bukan hanya penyelarasan anggaran, melainkan juga perkembangan ekonomi.

Tetapi banyak politisi Jerman menduga, awal hubungan antara Merkel dan Hollande tidak akan mudah. Merkel akan menerima kedatangan Samaras Jumat mendatang. Sehari setelahnya, PM Yunani itu akan bertemu Hollande.

rtre/dpae/Marjory Linardy

Editor: Hendra Pasuhuk