1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

‎Menthal, App untuk Pecandu Smartphone

Connor Dillon6 Februari 2014

Apa Anda pecandu smartphone? Periset di Bonn mengembangkan app untuk membantu mengatasi kecanduan smartphone. Untuk melakukannya, kebiasaan itu harus diukur terlebih dahulu. Dan hasilnya mengejutkan.

https://p.dw.com/p/1B33n
Foto: picture alliance/landov

App 'Menthal' sempat bertengger di peringkat pertama Google Play versi Jerman dan muncul sebagai aplikasi ke-70 terbanyak diunduh di Jerman. Bahkan untuk kategori produktivitas, Menthal berada di atas Dropbox.

Namun di dalam Universitas Bonn yang menjadi tempat kelahiran app tersebut, keriaan tidak terasa. Arsitek utamanya, asisten profesor ilmu komputer Alexander Markowetz, menyaksikan bersama tim pemrogramnya bagaimana angka-angka tadi naik dan server mereka hancur.

"Meledak begitu saja. Jadi server-server kami meleleh. Infrastruktur kami belum siap menerima beban besar. Dan sekarang, beberapa hari kemudian, perlahan kami pulih."

Hingga 100.000 orang yang telah mengunduh app gratis ini, kata sang periset.

Markowetz mengaku terkejut akan popularitas app buatannya
Markowetz mengaku terkejut akan popularitas app buatannyaFoto: DW/Conor Dillon

Anda seorang pecandu

Menthal memungkinkan seseorang untuk menelaah perilaku ponsel sendiri dan melihat berapa lama waktu yang dicurahkan untuk smartphone.

“Janji kami adalah kalau seseorang ingin diet digital, kami menyediakan timbangannya. Jadi kami mengukur apa yang dilakukan seseorang dan seberapa sering ia menggunakan ponsel," lanjut Markowetz.

Walau kecanduan smartphone bukan sesuatu yang dianggap aneh lagi, kecenderungan semacam ini belum muncul beberapa tahun lalu. "Kami menyebutnya perilaku lucu - kami tidak punya nama yang lebih baik. Terus-terusan mengecek Facebook, membaca berita, melihat WhatsApp, bermain permainan online,” kata profesor ilmu komputer tersebut.

Hasil yang mengejutkan

Begitu data putaran pertama didapatkan dari studi percontohan selama 6 pekan terhadap 50 mahasiswa di Universitas Bonn, hasilnya mengejutkan seorang peneliti yang juga terlibat dalam proyek, psikolog Christian Montag.

“Dua aspek yang benar-benar mencengangkan. Satu aspek: orang-orang mengaktivasi ponsel mereka 80 kali per hari, yang berarti orang itu sedang online atau berpikir untuk online lagi. Fakta selanjutnya yang juga mengagetkan adalah fitur-fitur klasik dari sebuah smartphone - seperti menelpon atau mengirim SMS - hanya menjadi bagian sangat kecil dari penggunaan ponsel zaman sekarang."

15 persen waktu pengguna smartphone tersita untuk WhatsApp. 13 persen untuk bermain. 9 persen untuk Facebook. Studi menunjukkan bahwa laki-laki cenderung gemar bermain, sementara perempuan lebih banyak menghabiskan waktu dengan jejaring sosial.

Periset membandingkan kecanduan smartphone layaknya ketagihan permainan
Periset membandingkan kecanduan smartphone layaknya ketagihan permainanFoto: picture-alliance/dpa

Pembuang waktu

Menurut para peneliti di Bonn, 25 persen partisipan studi menghabiskan 2 jam atau lebih per hari dengan ponsel mereka.

Bagi para pecandu smartphone, psikolog Christian Montag memberi sebuah nasehat: gunakan jam tangan.

"Pengguna smartphone harus melihat jam dalam ponsel karena mereka umumnya sudah tidak lagi mengenakan jam tangan. Lalu mereka berkata, mungkin saya bisa melakukan hal lainnya. Jadi bagi siapa pun yang berpikir mereka sudah kecanduan smartphone, mulailah memakai jam tangan lagi, karena ini akan mengurangi perilaku smartphone seseorang hingga separuhnya," rekanya.

Kini Menthal baru tersedia untuk ponsel Android. Markowetz beserta tim tengah menyesuaikan fungsi app dengan sistem operasi iOS milik Apple.

Sementara Menthal dapat ditemui di Google Play - tapi mungkin tidak dibawah label 'rekomendasi,' karena bagaimanapun app tersebut ditujukan membantu Anda untuk tidak terlalu sering berkencan dengan smartphone.