1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menikmati Budapest dari Taksi

Stephanie Drescher7 September 2014

Budapest adalah ibukota Hongaria, yang juga dikenal dengan sebutan 'si cantik di tepi Donau'. Bertamasya melihat keindahannya juga bisa dilakukan dengan naik taksi. Sopirnya juga ada yang bisa jadi pemandu wisata.

https://p.dw.com/p/1D4wL
Ungarn Taxi in Budapest euromaxx
Foto: DW

Lebih dari 1,7 juta orang hidup di kota, yang terdiri dari bagian Buda dan Pest itu. Salah satu warganya adalah Marianna Bodzsar. Ia jadi sopir taksi di Budapest sejak 23 tahun lalu. Ketika berusia sembilan tahun ia sudah tahu, itulah profesi idamannya. Yaitu membawa pengunjung melihat-lihat kota asalnya.

"Menyetir taksi di Budapest memukau. Orang mengantar turis dan merasa bangga atas kota yang indah in. Selain itu bertemu banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Orang bisa membantu mereka, mengantar mereka, dan kadang orang juga jadi seperti asisten pribadi. Jadi, sopir taksi tidak hanya berarti membawa orang dari A ke B. Lebih banyak dari itu, oleh sebab itu saya suka,“ cerita Marianna Bodzsar.

Sekaligus jadi pemandu wisata

Banyak penumpang juga menyewa Marianna Bodzsar sebagai pemandu wisata. Maka sopir perempuan berusia 42 tahun itu akan menunjukkan mereka tempat-tempat paling indah di Budapest. "Lihat ke kiri. Itu adalah tempat favorit saya di seluruh dunia. Gereja Matthias dan Benteng Nelayan. Dari sini orang bisa memandang seluruh bagian kota Pest. Saya kerap datang ke sini bersama turis untuk menunjukkannya."

Panorama di tepi sungai Donau itu jadi warisan budaya dunia UNESCO sejak 1987, demikian halnya dengan daerah puri yang berusia sekitar 800 tahun. Puri dan istana yang jadi simbol kota antara lain jadi lokasi museum nasional Hongaria. Di gereja Matthias, Kaisar Hongaria pernah dimahkotai.

Di Budapest, seluruhnya ada sembilan jembatan yang membentang di atas Donau. Jembatan Rantai untuk pertama kalinya menghubungkan bagian kota Buda dan Pest, yang dulunya dua kota terpisah.

Tidak jauh dari gedung opera nasional, Marianna Bodzsar pernah menjemput penumpangnya yang paling terkenal. "Orang paling terkenal yang pernah saya antar adalah artis Ursula Andress. Dia waktu itu ada di Budapest, untuk membuat film di gedung opera. Saya mengantarnya, juga koleganya ke permandian Gellert. Setelah itu, mereka mengundang saya makan di restoran di pojokan ini. Dan itu restoran istimewa. Pelayannya bisa menyanyikan lagu-lagu dari opera, saat menyajikan makanan. Itu pengalaman mengesankan bagi saya."

Taksi sudah lama jadi bagian kota

1913 didirikan perusahaan taksi pertama di Budapest. Armadanya terdiri dari 25 taksi. Itulah yang pertama di Hongaria. Di tahun 1930-an orang bisa memesan taksi lewat telepon di sini. Itu yang pertama di seluruh dunia.

Sekarang ada 6.000 taksi di kota ini. Lebih dari satu juta orang menggunakannya setiap bulan. Dibandingkan dengan kota-kota Eropa lainnya, ongkos taksi di Budapest murah.

"Setiap taksi di Budapest harus menawarkan harga sama. Harga sama per kilometer, per waktu dan tarif dasarnya juga sama. Sekarang satu kilometer ongkosnya 85 sen Euro."

Di malam hari, daerah nomor 7 di Budapest yang jadi tempat jalan-jalan utama, penuh orang. Akhir tahun 1990-an di daerah ini mulai dibuka apa yang disebut 'bar reruntuhan'. Bar-bar itu dibuat di gedung-gedung kosong. Sekarang ada lebih dari 25 bar.

"Daerah ini terkenal dengan kehidupan malamnya, terutama karena bar reruntuhan. Jika ingin berjalan-jalan di Budapest, orang harus datang ke sini. Bar-bar ini menyenangkan serta tidak mahal," jelas Marianna Bodzsar.

Dulu, ia selalu membawa taksi di malam hari. Sekarang itu tidak dilakukannya lagi. Setelah sebuah hari kerja yang panjang, ia pulang, lewat keramaian malam Budapest.