1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengunjungi Komponis Kenamaan

7 Mei 2012

Di Eisenach, berdiri musium pertama bagi komponis Johann Sebastian Bach. 1907 untuk pertama kalinya musium itu membuka pintu bagi pengunjung. Sampai sekarang jumlah pendatang tetap tinggi.

https://p.dw.com/p/14rEh
Bachskulptur in Eisenach . März/April 2012, Eisenach. Zugeliefert von Suzanne Cords
Patung Bach di kota EisenachFoto: DW

Salah satu obyek yang dipamerkan, adalah pintu dari sekolah musik terkenal di Leipzig, Thomasschule, di mana Bach menjadi penanggungjawab urusan musik selama 27 tahun. Uwe Fischer, pemandu musium Bachhaus, atau rumah Bach, mengatakan, "Bagi banyak pengunjung, sangat penting untuk dapat melewati pintu yang sudah berkali-kali dilalui komponis besar Johann Sebastian Bach."

Seperti sejak lebih dari 100 tahun lalu, para pengunjung mendengarkan dengan seksama penuturan pemandu, yang memulai perjalanan ke masa hidup Bach, antara tahun 1685 dan 1750. Sepuluh tahun pertama masa hidupnya, musisi dan komponis besar itu menjadi anggota paduan suara terkenal yang bernama Thomanerchor, di kota Eisenach.

Museusmpädagoge Uwe Fischer im Bachhaus Eisenach (Foto: Suzanne Cords). April 2012, Eisenach. Zugeliefert von Suzanne Cords
Uwe Fischer, ketika memainkan salah satu instrumenFoto: DW

Berlawanan dengan dugaan banyak pengunjung, komponis itu tidak dilahirkan di rumah Bach yang kini menjadi musium. Direktur musium, Dr. Jörg Hansen mengatakan, "20 tahun setelah dibuka untuk umum, ditemukan sejumlah dokumen yang menunjukkan, bahwa rumah, di mana Bach dilahirkan telah dirubuhkan. Letaknya sekitar 100 meter dari lokasi musium tersebut."

Alat Musik Jaman Bach

Walaupun Bach tidak pernah tinggal di bangunan dari abad ke-15 itu, pameran tetap memberikan gambaran hidup komponis itu. Sejumlah obyek yang dulu digunakan Bach, tulisan-tulisannya, berbagai catatan, dan tentu juga sejumlah alat musik, misalnya instrumen yang merupakan perpaduan antara terompet dan biola, serta harmonika dari gelas. Di musium juga dapat dilihat kamar kerja Bach, serta ruang tidur dan ruang duduknya.

Bach, Johann Sebastian *21.03.1685-28.07.1750+ Komponist, D - Portrait - undatiert (Anfang des 18. Jahrhunderts) Paintings Bach, Johann Sebastian *21.03.1685-28.02.1750+ Composer, musician, Germany portrait - undated - Early 18th century
Komponis dan musisi Johann Sebastian BachFoto: ullstein bild - Archiv Gerstenberg

Di ruang khusus untuk alat musik pengunjung dapat mendengarkan suara-suara instrumen dari abad ke-17. Untuk memperagakannya Uwe Fischer memainkan beberapa karya Bach. Ia menjelaskan, Bach paling senang memainkan Clavichord, alat musik tekan sejenis piano. Bagi musisi itu, Clavichord adalah instrumen paling baik untuk belajar musik atau untuk menghibur diri. "Instrumen ini tidak bersuara terlalu keras, sehingga tidak mengganggu tetangga", demikian dijelaskan Fischer. "Selain itu, karena hanya berbobot 15 kilo, alat musik ini dapat dibawa dalam perjalanan. Jadi itu bisa disebut "keyboard" jaman Barock."

Musium itu terutama paling bangga dengan sebuah organ dari tahun 1650, yang baru saja diperoleh. Direktur musium, Dr. Jörg Hansen, melihatnya ketika melihat-lihat penawaran dari sebuah rumah lelang di internet. Ia kemudian berusaha membeli alat musik tersebut untuk musiumnya. Sebelumnya, Bachhaus tidak memiliki instrumen yang diproduksi di negara bagian Thüringen, di mana musium itu terletak. "Yang kami ingin tahu sekarang, apakah Bach mengenal instrumen itu," demikian Hansen.

Direktor Dr. Jörg Hansen (Foto: Suzanne Cords) . März/April 2012, Eisenach. Zugeliefert von Suzanne Cords
Direktur musium Bachhaus, Dr. Jörg HansenFoto: DW

Ternama sejak Dulu

Sejak masih hidup, Johann Sebastian Bach sudah terkenal dan memegang jabatan penting di dunia musik masa itu. Ia bekerja antara lain sebagai organis di gereja dan di kalangan bangsawan. Rekan Bach ketika itu, Johann Matthias Gesner, pernah berkata, "Jika orang dapat melihat Bach, bagaimana ia memainkan piano dengan semua jari-jarinya, atau juga pada organ, yang pipa-pipanya dihidupkan oleh jiwa. Bagaimana ritme tampaknya memenuhi seluruh bagian tubuhnya!"

Bach meninggalkan warisan yang dimensinya tidak terkira bagi dunia. Semua karyanya disenangi hingga jaman sekarang. Musium Bachhaus sendiri, sekarang sudah mendapat tambahan bangunan. Bagian baru digunakan untuk memamerkan partitur musiknya.

Das Bachhaus im thüringischen Eisenach ist den Angaben zufolge das meistbesuchte Musikermuseum Deutschlands (Foto vom 02.06.2008). Die Ausstellung reflektiert Bachs Leben und Werk und gilt als die weltweit größte ihrer Art. Neben historischen Musikinstrumenten und Wohnräumen aus der Bachzeit erlebt der Besucher im historischen Bachhaus auch einen Musikvortrag, in dem originale Musikinstrumente aus jener Zeit erklingen. Im angrenzenden modernen Ausstellungsneubau (r.) können Besucher den Weg eines Bach-Autographs bis in den Notendruck verfolgen und die Geschichte der Aufführungspraxis anhand verschiedener Einspielungen erleben. Johann Sebastian Bach wurde am 21. März 1685 in Eisenach geboren und wuchs bis zu seinem zehnten Lebensjahr in der Wartburgstadt auf. Foto: Hendrik Schmidt dpa/lth +++(c) dpa - Report+++
Musium Bachhaus di EisenachFoto: picture-alliance/ dpa

Tahun 1829 karya-karya Bach yang berasal dari abad ke-16 ditampilkan komponis Jerman yang ternama lainnya, Felix Mendelssohn Bartholdy di Berlin di depan raja Prusia, filsuf Friedrich Hegel, penulis Heinrich Heine dan orang-orang penting lainnya di masa itu. Dengan demikian, Bach kembali hidup di abad ke-18. Ketika itu Mendelssohn baru berusia 20 tahun.

Memuji Tuhan

Bach sangat percaya kepada Tuhan. Tetapi ia tidak suci. Ia pernah berkelahi dengan salah seorang muridnya. Ia juga pernah mendekam di penjara, karena "menentang dan bersikap keras kepala" terhadap atasannya. Tetapi jika ia menulis musik, ia lupa dunia ini dan menghasilkan kara-karya indah berisi pujian bagi Tuhan.

Liederbuch von Martin Luther im Bachhaus Eisenach (Copyright: Bachhaus) Zugeliefert von Suzanne Cords
Buku nyanyian gereja yang dibuat Martin LutherFoto: Bachhaus

Jadi tidak heran, jika Bach yang taat beragama Protestan menghibahkan karya bagi Martin Luther, yang mencetuskan reformasi gereja Katolik, dan secara tidak langsung menyebabkan berdirinya gereja Protestan. Luther menulis banyak lagu gereja, yang dikumpulkan menjadi buku nyanyian gereja pertama di Jerman. Bach menciptakan melodi sendiri untuk berbagai lagu yang ditulis Luther. Untuk karya-karya ini musium Bachhaus mengadakan pameran khusus.

Suzanne Cords / Marjory Linardy

Editor: Christa Saloh