1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengukur Berat Bima Sakti

31 Juli 2014

Galaksi Bima Sakti lebih ringan daripada yang diperkirakan sebelumnya, demikian hasil penelitian baru yang diterbitkan oleh ilmuwan Inggris.

https://p.dw.com/p/1CmmE
Foto: AP

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Edinburgh ini adalah penelitian yang pertama kalinya mampu mengukur secara akurat massa galaksi yang berisi tata surya. Bima Sakti mengandung hanya setengah massa galaksi tetangganya Andromeda, yang memiliki struktur spiral.

"Kami memang sudah menduga bahwa Andromeda memang lebih besar dari Bima Sakti, tetapi mengukur bobot kedua galaksi tersebut secara simultan, terbukti merupakan hal yang sangat menantang," kata Jorge Penarrubia yang memimpin penelitian itu.

Materi gelap

Penelitian ini menyimpulkan bahwa massa ekstra galaksi Andromeda berupa materi gelap-- substansi tak terlihat yang kurang dipahami- namun bertanggung jawab atas sebagian besar wilayah di luar galaksi.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Bima Sakti mengandung sekitar setengah materi gelap sebagaimana galaksi tetangganya, meskipun keduanya berasal dari dimensi yang sama.

Bima Sakti dan Andromeda merupakan dua galaksi terbesar di wilayah yang dikenal para ahli astronomi sebagai Grup Lokal.

Sembilan puluh persen dari materi di kedua galaksi tidak terlihat, dan sampai sekarang para ilmuwan telah mampu membuktikan mana gakasi yang lebih besar. Penelitian sebelumnya hanya mengukur massa daerah di dalam galaksi, tetapi studi baru ini mampu menghitung berapa banyak materi tak terlihat yang terkandung di daerah-daerah luar.

Membantu memahami

Para peneliti mengatakan temuan ini akan membantu mereka untuk memahami bagaimana wilayah luar galaksi yang terstruktur: "Studi kami merupakan gabungan dalam pengukuran terbaru dari gerakan relatif antara galaksi Andromeda dan dengan katalog terbesar dari galaksi terdekat yang pernah disusun," kata Penarrubia.

Temuan dari penelitian ini didukung oleh penelitian di Universitas Cambridge, yang menggunakan set data yang berbeda. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Astronomical Society.

ap/ab(afp/ap)