1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengerti Dunia dengan Emosi

Marco Mueller8 Mei 2014

'Newsgames Hackathon' di Eropa diadakan di Köln. Dalam pertemuan itu, wartawan serta pembuat game mengembangkan berita dalam bentuk game komputer dalam waktu 48 jam.

https://p.dw.com/p/1Bvav
Kongres Newsgames-HackathonFoto: CC-Guy Degen

Kongres dua hari yang diadakan pengembang game dan wartawan disebut 'Hackathon' yang merupakan gabungan kata 'hacker' dan 'marathon' adalah acara baru di Eropa. DW menyokong acara ini sebagai mitra media. Tujuan pertemuan adalah mempertemukan wartawan, penulis program dan desainer game, untuk mengembangkan game digital yang isinya berkaitan dengan jurnalisme dalam waktu 48 jam. Karena itulah isi 'Newsgames', dengan cara itu ada kesempatan untuk menyajikan pengalaman interaktif kepada pengguna media dalam bentuk penampilan jurnalistik baru. Kata jurnalis dan pengembang game Marcus Bösch kepada DW.

Selama ini, terutama media AS seperti New York Times menggunakan bentuk penampilan tak lazim. Pengguna situs internet harian AS itu bisa bermain sebagai menteri keuangan dalam game bernama "You fix the budget". Sebagai menteri keuangan ia bisa membagi-bagi anggaran negara dan mempertanggungjawabkannya. "Jika dicetak, anggaran negara perlu ratusan lembar kertas, dan harus dibaca. Dalam permainan, data-data itu lebih mudah diperoleh dan dicerna", kata Bösch.

Keuntungan 'Newsgames'

Ia juga sudah memproduksi 'Newsgames', misalnya yang bernama Prism. Dalam game itu, pemain memilih foto blog, yang benar-benar berasal dari Instagram, untuk mengumpulkan data. Menurut Bösch, dengan cara itu orang jadi lebih menyadari, bagaimana NSA menyusupi kehidupan pribadi setiap orang. Pengalaman pribadi pengguna menjadikan Newsgames berharga bagi wartawan, karena ini bisa menjadi salah satu cara penyampaian terpenting kepada konsumen di abad ke-21, kata Bösch.

Keuntungan 'Newsgames' yang lain diungkap profesor bidang desain game di Universitas Düsseldorf, Linda Breitlauch. "Jika orang terlibat secara emosi, orang menyerap informasi dengan lebih cepat", katanya. Misalnya jika orang bermain sebagai pengungsi, sehingga bisa sedikit membayangkan situasi yang dihadapi pengungsi, dan bagaimana sulitnya untuk sukses menyelamatkan diri. Demikian ditambahkan Breitlauch.

Namun demikian, orang harus hati-hati, agar emosi pemakai media tidak disalahgunakan, kata Breitlauch. Ia menambahkan, misalnya jika seorang pemain game menjadi tentara AS dan harus membunuh Osama Bin Laden, itu tentu sudah kelewatan. "Jika media menggunakan game untuk mempropagandakan sebuah situasi, maka wartawan melakukan kesalahan, yaitu tidak bersikap netral." Tetapi manipulasi pengguna juga bisa terjadi dalam bentuk lain, misalnya reportase, kata Breitlauch.

Masih harus dibuat

Game komputer ini masih harus dibuat. "Sekarang Newsgames terutama masih berkaitan dengan prestise, dan perusahaan tidak bisa mendapat banyak uang dari game itu", kata Breitlauch. Game yang kompleks butuh waktu beberapa pekan dan bulan untuk dimainkan, jadi mahal dan tidak bisa digunakan untuk berita aktual. Tetapi tema-tema seperti masalah pengungsi atau konflik tertentu, walaupun berlangsung lama, juga sudah bisa ditempatkan dalam bentuk game.

Teknik memungkinkan semuanya, kata Bösch. Wartawan yang ikut dalam Hackathonnya, sudah menunjukkan hasil setelah perundingan 48 jam. Game mobile "Flappy-Bird" dijadikan "Privilege Bird", dan protagonisnya juga diubah. "Tema game lain yang masih dikembangkan adalah turnamen Piala Dunia sepak bola di Brasil dan masalah 'fracking', kata Bösch.

Bagaimana perkembangan selanjutnya, para pakar belum bisa memberikan perkiraan. Marcus Bösch sekarang sudah mendirikan perusahaan Newsgame pertama di Jerman yang bernama The Good Evil.