1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mendambakan Bundeswehr yang Lebih Ramah Keluarga

Sven Pöhle16 Januari 2014

Baru beberapa pekan menjabat, Menteri Pertahanan perempuan pertama di Jerman, Ursula von der Leyen, langsung terjun ke sebuah proyek besar - untuk membuat militer Jerman yang lebih ramah keluarga.

https://p.dw.com/p/1AqqT
Foto: picture-alliance/dpa

"Kami ingin menjadi pemberi kerja yang menarik," tegas Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen. Belum sampai sebulan menjabat, ia sudah menginisiasi perubahan: Bundeswehr, militer Jerman, harus lebih ramah keluarga. Langkah-langkah awal telah diumumkan: fasilitas penitipan anak di markas-markas militer dan misi-misi militer yang lebih berorientasi keluarga.

Nantinya tentara Bundeswehr diperbolehkan bekerja paruh waktu pada fase keluarga, dan penempatan ulang hanya akan diperintahkan apabila benar-benar perlu.

"Tentara Bundeswehr butuh periode regenerasi; mereka butuh keseimbangan antara kerjaan dan keluarga, dan ini adalah sebuah bidang yang dapat kami perbaiki secara signifikan," ujar von der Leyen, sembari menambahkan bahwa langkah-langkah baru seluruhnya sudah disetujui dalam kontrak pemerintahan koalisi.

Membanjirnya keluhan

Perubahan juga ditujukan untuk memperbaiki moral dalam militer, yang merosot tajam sejak reformasi Bundeswehr tahun 2010. Dan nada von der Leyen jelas melenceng jauh dari pendahulunya Thomas de Maiziere, yang menunjukkan sedikit simpati terhadap rasa frustrasi tentara saat berhenti menjabat: "Tujuan reformasi tidak pernah, dan tidak akan pernah, untuk meningkatkan kepuasan tentara dan pekerja," ucapnya.

De Maiziere tidak bersimpati terhadap rasa frustrasi para tentara
De Maiziere tidak bersimpati terhadap rasa frustrasi para tentaraFoto: picture-alliance/dpa

Reformasi sudah membawa banyak perubahan penting bagi Bundeswehr. Wajib militer sudah ditiadakan 1 Juli 2011. Jumlah tentara aktif dikurangi dari 250.000 personel menjadi sekitar 175.000 tentara profesional dan jangka pendek, selain 8.800 tentara sukarela. Sebanyak 32 markas militer akan ditutup tahun 2017 dan pengoperasian 90 markas lainnya diciutkan, turut memotong jumlah pekerja sipil Bundeswehr.

Banyak dari para pekerja tadi menyampaikan ketidakpuasan tahun lalu. Komisaris parlemen untuk militer, Hellmuth Königshaus, telah menerima 5.061 keluhan - angka tertinggi secara proporsi terkait jumlah tentara sejak tahun 1959.

Asosiasi Bundeswehr (DBwV), yang mewakili kepentingan militer, telah mengkritik laju reformasi: "Transformasi struktural dari sebuah wajib militer menuju tentara sukarela boleh saja diputuskan secara cepat, namun transformasi kondisi sosial yang mendukung tentara sukarela masih belum terwujud," kata ketua DBwV André Wüstner kepada DW. "Kini waktunya untuk mendahulukan tentara. Menteri von der Leyen sudah mengakui kebutuhan ini, dan itulah mengapa banyak orang dalam Bundeswehr yang kembali memiliki harapan."

Pemberi kerja yang menarik?

Berthold Meyer, profesor riset konflik dan perdamaian di Universitas Marburg, tidak heran bahwa von der Leyen, yang pernah menjabat menteri buruh, berniat membantu tentara menyeimbangkan keluarga dengan kerjaan. "Namun bagi saya, tidak ada pekerjaan yang lebih sulit untuk melakukan ini ketimbang tentara," ujarnya kepada DW. "Mereka hampir selalu berakhir dalam situasi yang tidak ramah keluarga."

Bundeswehr: salah satu pekerjaan 'yang paling tidak ramah keluarga'
Bundeswehr: salah satu pekerjaan 'yang paling tidak ramah keluarga'Foto: picture-alliance/dpa

Ada hambatan lain terhadap rencana von der Leyen. "Implementasi langkah-langkah baru akan membutuhkan dana yang besar, yang belum masuk ke dalam anggaran pertahanan," ungkap jurubicara partai Hijau Tobias Lindner dalam wawancara dengan surat kabar Handelsblatt. Fasilitas penitipan anak saja biayanya bisa mencapai 10 juta Euro, ucapnya, dan penambahan personel diperlukan untuk memungkinkan jam kerja yang lebih fleksibel.

Jurubicara Kementerian Pertahanan menjawab dengan mengatakan bahwa rencana von der Leyen tidak akan dibiayai oleh anggaran pertahanan yang sekarang. Sebuah evaluasi akan dilakukan, tambahnya, dan kemudian langkah-langkah konkret akan ditentukan.