1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

McDonald Hong Kong Stop Jual Ayam

25 Juli 2014

Perusahaan McDonald's menghentikan penjualan nugget ayam serta jenis makanan lainnya di Hongkong, menyusul skandal penggunaan daging kadaluwarsa dari pemasok ayam bagi perusahaan cepat saji tersebut.

https://p.dw.com/p/1CiuO
Foto: picture-alliance/dpa

McDonald's mengatakan, mereka mengimpor ayam – yang belakangan dinyatakan kadaluwarsa itu – dari Shanghai Husi Food sejak Juli tahun lalu hingga Juni tahun ini. Namun kini tak ada lagi produk dari perusahaan penyuplai Shanghai itu yang tersisa.

Di Jepang perusahaan holding McDonald's mengatakan hari Jumat (25/7) bahwa mereka akan menghentikan semua impor produk ayam dari Cina dan akan menggantinya dengan ayam asal Thailand.

Tahun lalu, Thailand menyuplai 62 persen impor produk McDonald's di Jepang, dan sisanya diimpor dari Cina.

McDonald's Jepang mengatakan awal pekan ini bahwa mereka mengambil seperlima dari Chicken McNuggets mereka dari Shanghai Husi, dan telah memutuskan menghentikan penjualan produk itu sejak Senin lalu.

Skandal makanan itu terungkap setelah sebuah laporan TV menunjukkan para staf di Shanghai Husi Food menggunakan daging yang sudah lama kadaluwarsa dan mengambil makanan dari lantai untuk kemudian ditambahkan ke dalam campuran daging. (Baca: McDonald's dan KFC Jual Daging Busuk)

Perusahaan makanan cepat saji itu mengatakan, di Hong Kong mereka juga telah menghentikan penjualan paket ayam McSpicy, ayam dan salad hijau, jagung mangkuk dan es teh lemon. McDonald's mengatakan mereka telah berhenti menggunakan bahan-bahan berikut dari cabang lain, Guangzhou Husi: selada, biji jagung, irisan lemon, salad hijau, mentimun, bawang merah dan tomat.

”Kami tegaskan bahwa sampai hari ini, semua makanan yang dijual di restoran McDonald's sesuai dengan standar keamanan pangan di bawah aturan hukum Hong Kong,” demikian pernyataan perusahaan restoran cepat saji itu.

Pengumuman itu muncul setelah Hong Kong mengatakan telah menghentikan semua impor dari Shanghai Husi Food, yang dimiliki kelompok usaha OSI yang berbasis di Illinois.

Pusat Keamanan Makanan Hong Kong mengatakan dalam pernyataannya bahwa semua produk makanan dari Husi telah diimpor ke kota itu akan ditandai, disegel dan dilarang dijual, sambil menunggu hasil penyelidikan dari pemerintah Cina.

Jumlah restoran McDonald's di Cina adalah yang terbanyak ketiga di dunia.

Kecemasan terkait kasus terakhir juga menjerat perusahaan induk Kentucky Fried Chicken (KFC), yang mewajibkan seluruh restoran KFC dan Pizza Hut untuk menyegel dan berhenti menggunakan semua daging dan bahan yang disuplai dari pabrik Husi.

Belum ada laporan mengenai konsumen yang jatuh sakit akibat skandal makanan terakhir.

Keamanan pangan merupakan isu penting bagi para konsumen Cina setelah skandal tahun 2008 di mana produk susu yang tercemar oleh melamin industri kimia, mengakibatkan kematian enam bayi dan membuat ribuan orang jatuh sakit.

ab/hp (afp,ap,rtr)