1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lusinan Teori Liar Ungkap Keberadaan MH 370

19 Maret 2014

Informasi simpang siur terkait keberadaan pesawat MH 370 memicu spekulasi liar di media-media sosial. Raja media, Rupert Murdoch misalnya menyebut pesawat milik Malaysia Airlines itu diculik ke Pakistan.

https://p.dw.com/p/1BSNp
Malaysia Airlines Boeing 777 Flug MH370
Foto: Reuters

Kelangkaan informasi terkait hilangnya pesawat MH 370 milik Malaysia Airlines memicu kemunculan lusinan teori terkait keberadaannya. Apakah sang pilot sengaja mengubah rute penerbangan? apakah pesawat bersembunyi di bawah "bayangan radar" pesawat lain? Atau pesawat terbang selama berjam-jam setelah menghilang dan melintasi Maladewa yang terpencil?

Teori-teori yang muncul patut diduga sebagai karya imajiner Hollywood. Sebagian harus kandas karena absennya fakta-fakta pendukung. Namun tidak bisa dipungkiri, minimnya informasi resmi terkait salah satu misteri penerbangan terbesar abad ini justru mencuatkan teori-teori tersebut.

Salah satu teori yang sempat beredar di ranah media sosial adalah bahwa kebakaran atau situasi darurat lain di dalam kokpit memusnahkan piranti komunikasi MH 370 dan memaksa pilot mendaratkan pesawat di bandara Malaysia terdekat.

Teori Murdoch dan Courtney Love

Bekas pilot Malaysia Airlines mengklaim teori itu bisa menjelaskan kenapa pesawat mengubah rute penerbangan secara "sengaja." Otoritas Malaysia sebelumnya mengklaim pesawat berbalik arah ketika melintasi Laut Cina Selatan.

"Sangat mungkin bahwa kru berupaya keras untuk menghadapi berbagai macam masalah misalnya api atau mungkin asap," kata Barry Schiff, pensiunan pilot yang bekerja selama 34 tahun untuk maspakai AS, TWA. Kecurigaan meningkat lantaran seseorang dari dalam kokpit mematikan sistem komunikasi pesawat sesaat sebelum menghilang.

Spekulasi seputar motif pelaku juga memicu kreativitas sejumlah pengguna, dari raja media Rupert Murdoch hingga penyanyi rock Courtney Love dan jutaan pengguna media sosial lain. Murdoch misalnya mengajukan gagasan, bahwa pembajak memerintahkan pilot agar terbang ke Afrika, Pakistan atau bahkan Korea Utara.

"Dunia sepertinya terpana melihat hilangnya pesawat Boeing 777. Mungkin bukan jatuh tapi dicuri dan disembunyikan secara efektif. Mungkin di utara Pakistan, seperti Bin Laden," kicaunya dalam Twitter. Teori tersebut dibantah para pakar. Karena jika benar, pesawat sudah terdeteksi radar sejak dini.

Terbang di balik "bayang-bayang radar"

Teori lain yang tidak kalah heboh menyebut, MH 370 membuntuti pesawat milik maskapai Singapore Airlines dalam jarak dekat ketika terbang melintasi Malaysia. Tujuannya agar bisa bersembunyi di balik "bayang-bayang" radar pesawat lain supaya tidak terdeteksi.

Sementara pengguna media sosial Cina sempat berspekulasi bahwa pesawat ditabrak oleh sebuah meteor dan sebab itu hancur tanpa menyisakan puing-puing yang bisa dikenali. Teori lain bersumber pada pengakuan penduduk di Maladewa yang melihat "pesawat jumbo" terbang rendah di udara. "Saya bahkan bisa melihat pintu pesawat dengan jelas," kata seorang saksi yang menolak disebut namanya.

Pakar menyebut, teori-teori yang mencuat di dunia maya tidak lain adalah buah imajinasi manusia. "Ada banyak teori yang mempolarisasi, tapi tidak memiliki informasi jelas yang terverifikasi," kata Paul Yap, dosen penerbangan di Polyteknik Temasek, Singapura. "Semua yang tidak dibantah saat ini diyakini memiliki kebenaran. Maka dari itu sulit untuk mengatasinya"

Kendati ikut memicu spekulasi liar, sebagian besar penggagas teori sepakat, motif di balik hilangnya pesawat MH 370 itu hingga kini masih teka teki.


rzn/hp (dpa,rtr,ap)