1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lion Air Catat Rekor Pembelian Pesawat

18 Maret 2013

Perusahaan pembuat pesawat Eropa Airbus, Senin (18/03) mengumumkan telah mencapai rekor baru setelah menerima order pembelian senilai 18,4 milyar euro dari maskapai penerbangan asal Indonesia Lion Air.

https://p.dw.com/p/17zdN
Foto: Reuters

Lion Air, maskapai penerbangan swasta terbesar Indonesia yang merupakan satu diantara maskapai yang paling cepat perkembangannya di dunia, menjadi klien baru Airbus setelah sebelumnya perusahaan ini juga memesan pesawat dari perusahaan asal Amerika, Boeing.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan sebuah kesepakatan yang dia gambarkan sebagai yang terbesar dalam sejarah penerbangan sipil itu akan menciptakan 5 ribu lapangan kerja di Prancis selama sepuluh tahun mendatang.

Fluggesellschaft Lion Air Indonesien
Fabrice Bregier (Kanan), Presiden Airbus dan Pimpinan Lion Air Rusdi Kirana (Kiri), memegang model Airbus A320 disaksikan Presiden Prancis Francois Hollande (Tengah).Foto: Reuters

Pembelian Terbesar

Kesepakatan itu, dipuji sebagai “sejarah” oleh Hollande, yang menandatanganinya di kantor presiden di istana Elysee, bersama kepala Airbus Fabrice Bregier dan rekan bisnisnya dari Lion Air Rusdi Kirana.

Lion Air membeli 60 pesawat klasik A320. Sisanya adalah model terbaru yang lebih hemat bahan bakar yakni versi Neo dari seri A320, yang dalam daftar harga di katalog dibanderol lebih dari 100 juta euro per unit, meski biasanya akan ada diskon untuk pembelian dalam jumlah besar.

Menurut kantor kepresidenan Prancis, A320 kini masih dalam tahap pembuatan hingga tahun depan, sementara jenis Neo baru akan bisa disuplai mulai tahun 2016.

“Ini adalah angka-angka yang mengesankan dan memberi kehormatan bagi industri Eropa dan sekaligus menjadi saksi vitalitas industri Indonesia,” kata Hollande.

“Airbus adalah kebanggaan Prancis dan Eropa. Ia adalah satu dari pilar ekonomi kami dan secara langsung memberi lapangan kerja bagi 24 ribu orang,“ kata dia.

Kabar ini datang, hanya beberapa hari setelah Airbus mengungkapkan sebuah order pembelian senilai 15,5 milyar euro dari Turkish Airlines yang memesan 117 unit pesawat. Pembelian itu juga terpusat pada produk paling laku Airbus yakni pesawat bermesin kembar dari keluarga A320.

Raksasa Baru Asia Tenggara

Asia Tenggara belakangan muncul sebagai salah satu pasar terbesar dunia bagi pesawat angkut kelas menengah, seiring naiknya pendapatan dan perkembangan kelas menengah yang secara signifikan telah mengakibatkan meningkatnya perjalanan udara.

Didirikan pada tahun 1999, oleh dua saudara Kusnan dan Rusdi Kirana, yang ada di peringkat nomor 33 orang paling kaya di Indonesia yang memiliki kekayaan 900 juta euro, Lion Air adalah maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.

Saat ini, Lion Air mengoperasikan 92 pesawat yang relatif sederhana -- semuanya produk Boeing kecuali satu yang diproduksi McDonnell Douglas – yang membuatnya menempati urutan sembilan diantara maskapai di kawasan dalam hal jumlah armada.

Perusahaan itu kini berkembang pesat, dan telah memesan 230 Boeing 737 senilai 22,4 milyar euro, saat Presiden Amerika Barack Obama berkunjung ke Indonesia tahun 2011.

Dengan 240 juta penduduk, Indonesia adalah negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia. Sebagai negara yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau, pertumbuhan jumlah penumpang pesawat meningkat pesat seiring pertumbuhan ekonomi. Saat ini, rata-rata jumlah penumpang pesawat bertambah 20 persen setiap tahun.

72 tujuan penerbangan Lion Air sebagian besar ada di Indonesia, dan penerbangan terjauh adalah ke Arab Saudi – sebuah rute yang banyak terisi oleh para pekerja migran Indonesia di sektor rumah tangga dan buruh bangunan. Perusahaan itu dikenai larangan terbang di atas langit Amerika dan Uni Eropa, karena masalah keselamatan.

Prancis yang ekonominya sedang mengalami kemandekan dan mengakibatkan terciptanya rekor jumlah pengangguran, Airbus adalah satu diantara sedikit perusahaan yang terus merekrut pekerja dengan jumlah besar.

Pada bulan Januari, Bregier mengatakan bahwa perusahaan ini akan merekrut 3 ribu pekerja dari seluruh dunia selama tahun 2013.

AB/ HP (afp/ ap/ dpa)