1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Latvia Akan Gunakan Euro Mulai 2014

Gederts Gelzis12 Juli 2013

Menteri Keuangan Uni Eropa setuju mata uang Euro digunakan di Latvia mulai 2014. Pemerintah Latvia berusaha meyakinkan penduduknya keuntungan memakai Euro.

https://p.dw.com/p/196gs
A woman counts her Latvian lats at a currency exchange office in Riga on June 5, 2013.
Mata Uang LatFoto: ILMARS ZNOTINS/AFP/Getty Images

Latvia akhirnya diijinkan menggunakan mata uang bersama Eropa, Euro. Tapi menurut jajak pendapat, hanya 38 persen warga Latvia yang antusias menggunakan Euro. Banyak warga Latvia yang masih khawatir, penggunaan Euro mulai 1 Januari 2014 akan mengakibatkan harga-harga naik.

"Bagi saya, ini rasanya seperti negara saya sedang mengganti bendera dan simbol-simbol nasional yang lain," kata Ieva Dabolina, seorang perancang mode berusia 44 tahun. Dia juga tidak ingin ekonomi yang baru tumbuh di Latvia terseret krisis Eropa.

Latvia Pegang Janji

Latvia menjadi anggota Uni Eropa mulai 1 Mei 2004. Sejak itu, negara ini sudah memutuskan untuk masuk dalam sistem mata uang Euro, kata Menteri Keuangan Andris Vilks. Sejak 2005, nilai tukar Lats sudah dipatok pada nilai tukar Euro. "Setelah masuk Uni Eropa dan NATO, sekarang tinggal masuk mata uang bersama Euro", tandas Viks kepada Deutsche Welle.

Latvia akan menjadi negara ke-18 yang memberlakukan Euro. Negara Baltik pertama yang ikut Euro adalah Estonia. Perdana Menteri Valdis Dombrovski dan Menteri Keuangan Andrius Viks adalah dua politisi yang mendorong Latvia ikut mata uang Euro. Negara ini berhasil memenuhi semua kriteria untuk ikut Euro.

Menurut laporan Bank Sentral Eropa, ECB, defisit anggaran Latvia saat ini hanya 1,2 persen Produk Domestik Brutto (PDB), jadi jauh di bawah batas 3 persen yang dituntut Uni Eropa. Inflasi rata-rata tahun lalu 1,3 persen, masih di bawah batas 2,7 persen. Hutang negara tahun 2012 sekitar 41 persen PDB, jauh di bawah batas 60 persen yang jadi patokan.

Generasi Muda Optimis

Terutama generasi muda yang berpendapatan cukup sangat optimis dengan mata uang Euro. Inese Klimovica, 32 tahun, bekerja sebagai manajer ekspor di sebuah perusahaan di Riga. Perusahaannya membuat lilin khusus kelas mahal dan baru-baru ini mendapat penghargaan.

"Pasar ekspor terbesar kami adalah Jepang, dan orang Jepang membayar rekening mereka dengan Euro", papar Klimovica. Perusahaannya juga mengekspor ke Swiss, Korea dan Rusia. Semua transaksi menggunakan Euro. Jika Latvia resmi menggunakan mata uang Euro, perusahaan itu akan menghemat biaya penukaran uang.

Tapi tidak semua menyambut Euro dengan gembira seperti Klimovica. "Keputusan masuk zona Euro, seperti juga keputusan masuk Uni Eropa, adalah keputusan emosional, bukan keputusan logis", kata Janis Urbanovics dari sebuah partai oposisi dan mengambil contoh Polandia. "Di sana orang benar-benar memikirkan, kapan saat yang tepat untuk menggunakan mata uang Euro."

Jangan Menjadi Beban

Latvia tidak ingin menjadi beban bagi zona Euro seperti halnya Yunani. Tahun 2008 dan 2009, Latvia menghadapi krisis ekonomi dan perlu bantuan 7,5 milyar Euro dari luar negeri. Setelah itu, pemerintah Latvia menerapkan paket penghematan yang ketat.

"Di sektor perbankan, Latvia sekarang punya sistem pengawasan yang ketat. Parlemen juga sudah menetapkan perjanjian stabilitas anggaran", kata Menteri Keuangan Andris Vilks. Pengamat ekonomi dari "School of Economics" di Riga Morten Hansen menambahkan, "Latvia sudah belajar dari masa lalu". Sekarang dilakukan perbaikan di bidang pendidikan, jaminan sosial, pembangunan regional dan pasar kerja.

Pemerintah Latvia sudah menyiapkan berbagai perayaan pada akhir tahun untuk menyambut mata uang Euro.