1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laser Deteksi Bahaya dari Kejauhan

27 Agustus 2014

Sebuah sistem laser yang masih dalam tahap percobaan mampu membedakan bahan kimia dan mengidentifikasikan bahan peledak serta senyawa berbahaya lainnya dari jarak yang aman.

https://p.dw.com/p/1D1hS
Foto: Fotolia/lassedesignen

Dari jarak 400 meter, sistem laser ini dapat membedakan bubuk putih yang berbeda yang secara optik dan secara kimiawi mempunyai kemiripan. Tim peneliti yang dipimpin oleh Brett Hokr dari A& M University in College Station, Texas, menerbitkan temuan mereka dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Tim yang dipimpin Hokr ini memanfaatkan efek yang dikenal sebagai hamburan atau pancaran Raman, dimana cahaya tersebar dari atom atau molekul suatu zat, dengan panjang gelombang yang mengalami perubahan kecil, tergantung pada komposisi kimia materialnya.

Penguat Raman

Efeknya telah lama dikenal, namun masih sangat lemah. Hanya satu di antara 10 miliar foton tersebar dengan cara ini. Artinya, upaya mendeteksi foton ini dari kejauhan hampir tidak mungkin.

Beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan menemukan bahwa pancaran Raman tersebut didorong dengan sinar laser dengan karakteristik yang tepat dan mengambil bentuk laser itu sendiri. "Penguat Raman" ini menghasilkan sinyal yang lebih jelas dipancarkan dari bahan uji yang dapat dideteksi dari kejauhan.

Diusahakan mencapai jarak satu kilometer

Tim tersebut menggunakan efek ini untuk membuat sistem pendeteksi jarak jauh, yang menyorotkan laser khusus di berbagai bubuk putih kimia berkomposisi mirip.

Dari jarak 400 meter mereka mampu membedakan barium sulfat (BaSO4), natrium nitrat (NaNO3), kalium nitrat (KNO3) dan amonium nitrat (NH4NO3). Tim yang dipimpin Hokr ini menyebutkan, setelah perangkat tersebut optimal, maka dimungkinkan melakukan identifikasi zat kimia hingga jarak satu kilometer.

ap/yf(ap/dpa)