1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lapisan Ozon Mulai Pulih

11 September 2014

Lapisan ozon yang melindungi bumi mulai mengalami pemulihan. Sebagian besar karena fase penggunaan zat-zat kimia, misalnya yang digunakan untuk mesin pendingin dan tabung aerosol, sudah mulai ditinggalkan.

https://p.dw.com/p/1DAGD
Foto: NASA

Demikian dilaporkan panel PBB yang membahas kesehatan planet bumi. Para ilmuwan mengatakan jika dilakukan bersama-sama, dunia akan mampu menangkal krisis ekologi.

Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, ilmuwan mampu menyatakan adanya peningkatan signifikan secara statistik dan berkelanjutan dalam penambahan ozon --pelindung planet dari radiasi matahari, yang menyebabkan kulit kanker, kerusakan tanaman dan masalah lainnya.

Dari tahun 2000 sampai 2013, tingkat ozon naik 4 persen di areal sekitar 30 mil bagian utara lintang tengah, kata ilmuwan NASA Paul A. Newman. Dia memimpin pengukuran ozon yang dilakukan setiap empat tahun oleh 300 ilmuwan dan dirilis PBB.

"Ini adalah kemenangan diplomasi dan ilmu pengetahuan. Faktanya bahwa kita mampu bekerja sama," kata ahli kimia Mario Molina. Tahun 1974, Molina dan F. Sherwood Rowland menulis studi ilmiah yang meramalkan penipisan ozon. Mereka memenangkan Hadiah Nobel Kimia tahun 1995 untuk pekerjaan mereka.

Menipis akhir tahun 1970-an

Lapisan ozon telah menipis sejak akhir 1970-an. Klorofluorokarbon buatan, yang disebut CFC, menghancurkan molekul ozon di udara. Setelah para ilmuwan memberi peringatan, negara-negara di seluruh dunia sepakat untuk mengadakan perjanjian pada tahun 1987 untuk menghapus CFC. Tingkat pemakaian bahan kimia tersebut tercatat menurun.

Dalam laporan sebelumnya PBB menghitung, bahwa tanpa pakta tersebut, maka pada tahun 2030 akan ada tambahan 2 juta per tahun penderita sakit kanker kulit di seluruh dunia.

Pengganti zat kimia juga berbahaya

Paradoksnya, yang memerangkap panas gas rumah kaca - penyebab utama pemanasan global - juga membantu untuk membangun kembali lapisan ozon, kata Newman. Laporan itu mengatakan meningkatnya kadar karbon dioksida dan gas lainnya mendinginkan stratosfer atas, dan udara dingin meningkatkan jumlah ozon.

Dalam tren mengkhawatirkan lainnya, bahan kimia yang menggantikan CFC berkontribusi terhadap pemanasan global dan kini sedang meningkat, kata ilmuwan atmosfer MIT Susan Solomon. Kondisi itu diperkirakan meningkat secara dramatis hingga tahun
2050 dan "berkontribusi besar" terhadap pemanasan global.

Masih jauh dari pulih

Lapisan ozon masih jauh dari pulih normal. Bahan kimia ozon masih tersisa di atmosfer dan membuat lubang ozon ekstrem di atas belahan bumi selatan. Lapisan ozon juga masih menipis sekitar 6 persen dari tahun 1980, demikian berdasarkan perhitungan Newman.

Direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, Achim Steiner, mengatakan ada tanda-tanda menggembirakan bahwa lapisan ozon "berada di jalurnya untuk pemulihan kembali pada pertengahan abad ini."

Steiner menyebut, upaya untuk menyingkirkan zat perusak ozon sebagai "salah satu kisah sukses besar internasional dalam aksi kolektifnya mengatasi fenomena perubahan lingkungan global".

Paul Wapner, seorang profesor politik lingkungan global di Universitas Amerika, mengatakan bahwa temuan ini sebagai "kabar baik dalam kegelapan" dan menyampaikan harapan besarnya terhadap pertemuan para pemimpin dunia akhir bulan ini di New York pada konferensi iklim PBB.

ap/cp (rtr/afp)