1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ancaman banjir meningkat pada penggunaan lahan yang salah

Christa Saloh-Foerster13 Juni 2013

Penggunaan tertentu atau penutupan lahan melalui bangunan dan jalan-jalan dapat mempertinggi risiko banjir.

https://p.dw.com/p/18oiR
Die Luftbildaufnahme vom 12.06.2013 zeigt einen T
Foto: picture-alliance/dpa

Banjir akibat hujan yang turun sekian lama di Jerman bagian timur dan selatan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Pada banjir besar tahun 2002, pemerintah Jerman menyediakan dana pembangunan kembali sekitar tujuh milyar Euro. Menurut perkiraan pakar, kerusakan yang ditimbulkan banjir kali ini sedikitnya akan mencapai jumlah kerugian banjir 2002.

Sementara itu perhatian juga dilemparkan pada kenyataan fenomena banjir yang merupakan peristiwa alami. Penggunaan tertentu atau penutupan lahan melalui bangunan dan jalan-jalan dapat mempertinggi risiko banjir. Tanaman lebih banyak menyerap dan melepaskan penguapan air ketimbang kali atau sungai.

Lahan yang lebih ramah lingkungan

Hutan adalah penyimpan air yang paling bagus. Bila air hujan mencampai 20 liter per meter persegi, air nyaris tidak dapat lagi diserap. Bahkan bila air hujan deras mencapai 100 liter per meter persegi pun hanya sepertiga yang terserap. Pada lahan ternak, 1, 5 sampai 50 liter dari curah hujan dengan jumlah tersebut tidak dapat lagi diserap. Pada lahan gandum atau tanaman untuk ternak, antara tiga sampai 60 liter.

Hochwasser Deutschland 07.06.2013 Deggendorf Autobahn
Banjir di Autobahn ( jalan bebas hambatan) di DeggendorfFoto: Reuters

Tidak hanya perubahan lahan tanaman dan lahan ternak yang dapat membawa dampak positif bagi pencegahan banjir, tetapi juga peralihan cara bercocok tanam yang konvensional ke cara bertani yang ramah lingkungan. Dengan demikian lahan ramah lingkungan diharapkan dapat lebih baik menyerap curahan hujan. Ini ada kaitannya antara lain karena kandungan humus lebih tinggi, dan juga lebih banyaknya jumlah bakteri, organisme bersel satu dan organisme-organisme kecil lainnya.

50 sampai 70 persen lahan hunian dan lahan untuk lalu lintas di Jerman tertutup dan dengan begitu curah hujan sama sekali tak terserap, dan air hanya bisa mengalir. Inilah yang membuat risiko banjir meningkat. Menurut keterangan Dinas Lingkungan Federal, dari tahun 2006 hingga 2009 lahan yang ditutup setiap harinya rata-rata seluas 61 lapangan sepak bola. Kini, dalam strategi keberlanjutannya, pemerintah Jerman sampai tahun 2020 hendak menurunkan sepertiga tingkat tutupan.


csf/hp (dpa, rtrd, afpd)