1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kuburan Massal Rohingya di Perbatasan Thailand

Hendra Pasuhuk28 Mei 2015

Malaysia menegaskan sudah menemukan 139 lokasi kuburan Rohingya di perbatasan ke Thailand. Dalai Lama mendesak Aung San Suu Kyi untuk berbuat lebih banyak membantu kaum Rohingya di Myanmar.

https://p.dw.com/p/1FXbi
Malaysia Massengrab von Rohingya Flüchtlingen entdeckt
Foto: Reuters/D. Sagolj

Deputi Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar, membenarkan penemuan sampai 139 lokasi kuburan di kawasan perbatasan ke Thailand. Ia menytaakan yakin, di setiap kuburan ada sedikitnya 1 mayat.

"Berdasarkan ukuran kuburan, dan setelah tempat itu dibersihkan, kami melihat indikasi yang lebih jelas, memang makam tunggal, untuk satu orang," kata Wan Junaidi di kota perbatasan Wang Kelian.

Ketika ditanya wartawan kantor berita AFP, apakah dia percaya ada 139 mayat secara total, ia mengatakan: "Ya."

Terbungkus kain kafan

Penyelidikan awal menunjukkan, mayat itu terbungkus kain kafan, dan tempat mereka dikuburkan ditandai dengan tongkat kayu.

"Seperti penguburan biasa, mayat-mayat itu dibungkus kain putih. Kelihatannya pemakaman muslim, kuburannya dangkal, tapi tidak semua," kata Wan Junaidi kepada wartawan.

Malaysia sebelumnya berulang kali membantah ada pekuburan gelap di sekitar lokasi itu, walapun para aktivis sejak dulu mengatakan, daerah tersebut adalah titik transit utama bagi sindikat perdagangan manusia.

Deputi Menteri Dalam Negeri Wan Junaidi menerangkan, aparat keamanan hingga saat itu belum berpatroli di kawasan hutan tersebut karena aksesnya susah.

"Patroli kami biasanya tidak pergi sampai di atas bukit. Kami memeriksa dari sisi bukit, karena biasanya orang tidak menetap di atas bukit," katanya.

Dalai Lama Desak Suu Kyi Bertindak

Pimpinan spiritual Tibet, Dalai Lama, mendesak tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi untuk berbuat lebih banyak membantu Muslim Rohingya di negaranya. Kedua tokoh sama-sama pernah menjadi pemenang Nobel Perdamaian.

Namun Suu Kyi belum memberikan tanggapan apapun. Banyak pengamat menduga, tokoh oposisi Myanmar itu khawatir kehilangan jumlah pemilih menjelang pemilu November mendatang.

USA Dalai Lama beim National Prayer Breakfast 5.2.2014
Pemimpin spiritual Tibet dalam sebuah acara di Amerika Serikat, Februari 2014Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images

Dalai Lama menyatakan, Aung San Suu Kyi harus bersuara terkait konflik Rohingya. Ia mengatakan, sudah dua kali mengusulkan langsung kepada Suu Kyi untuk berbuat lebih banyak bagi Rohingya, ketika pecah kekerasan sektarian antara Rohingya dan umat Buddha di negara bagian Rakhine di Myanmar.

Menurut Dalai Lama, Suu Kyi ketika itu menyampaikan bahwa masalah Rohingya tidak mudah diselesaikan. "Tapi saya tetap berpikir, dia bisa melakukan sesuatu," kata Dalai Lama dalam wawancara dengan harian The Australian, hari Kamis (28/05/15).

hp/yf (afp, dpa)