1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kubu Prabowo Desak Tunda Pengumuman

22 Juli 2014

Kubu Prabowo Subianto meminta Komisi Pemilihan Umum menunda pengumuman hasil perhitungan suara hingga dua minggu ke depan untuk memberi waktu bagi penyelidikan atas apa yang mereka klaim sebagai terjadinya kecurangan.

https://p.dw.com/p/1CgQe
Foto: Ed Wray/Getty Images

Komisi Pemilihan Umum (KPU) direncanakan mengumumkan hasil resmi hari Selasa (22/7). Hampir semua perhitungan dari lembaga jajak pendapat yang kredibel memperlihatkan bahwa Gubernur Jakarta Joko Widodo menang dengan selisih sekitar lima persen, dalam pemilihan paling ketat dan diwarnai kampanye hitam sepanjang sejarah Indonesia setelah reformasi.

“Yang kami minta adalah waktu untuk mempelajari (tuduhan-tuduhan). Saya pikir (langkah) kami cukup masuk akal,” kata adik laki-laki Prabowo sekaligus penasihat politik utamanya yakni Hashim Djojohadikusumo. Hashim percaya bahwa Prabowo adalah pemenang dalam pemilihan ini. (Baca: Prabowo Diminta Akui Kekalahan)

Sebelumnya, KPU telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menunda pengumuman sebagaimana diminta kubu Prabowo. Lebih dari 250 ribu polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan di negara demokrasi ketiga terbesar dunia ini.

Kubu Prabowo sendiri menyatakan bakal menolak hasil KPU, dan sebelumnya bahkan menyatakan akan mengerahkan ratusan ribu orang untuk berdemo di depan kantor komisi itu, untuk apa yang ia sebut “mengamankan“ hasil pemilu. Namun berbagai kalangan melihatnya sebagai bentuk tekanan politik.

Selain pengerahan massa pada saat pengumuman KPU, kubu Prabowo juga mengatakan bakal menolak hasil pemilu dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi dengan alasan telah terjadi kecurangan.

ab/hp (afp,ap,rtr)